Polisi Mali (Foto: AFP) |
Pemerintah Mali mengatakan telah menangkap dua orang yang
diduga memiliki hubungan dengan penyerang di sebuah hotel mewah di Bamako pekan
lalu.
Juru bicara kementerian keamanan Mali, Amadou Sangho, mengatakan
pada Kamis (26/11), tetapi tidak mengungkapkan identitas dan peran tersangka
dalam serangan di Hotel Radisson Blu, Mi’rajIslamic News Agency (MINA) memberitakannya.
Sebuah sumber yang dekat dengan penyidik mengatakan kepada
kantor berita Reuters, tersangka dibawa untuk diinterogasi berdasarkan
informasi yang ditemukan pada salah satu ponsel penyerang.
Salah satu dari tersangka secara teratur berkomunikasi sejak
Agustus.
Jumat pekan lalu, beberapa orang bersenjata menyandera 170
tamu dan staf hotel yang berlangsung sekitar sembilan jam Jumat pekan lalu,
sebelum pasukan Mali dan internasional menyerbu hotel.
Dua puluh orang tewas, termasuk 14 warga asing, bersama
dengan dua penyerang, sementara sembilan orang terluka.
Menteri Keamanan Mali Salif Traore mengatakan pada Kamis, hanya
ada dua penyerang yang bersenjatakan AK-47 senapan serbu.
"Mereka melepaskan tembakan dari pintu masuk hotel, di
lobi, restoran, berbagai koridor. Mereka menembaki orang tanpa pandang
bulu," katanya kepada parlemen negara itu.
Kelompok Al-Murabitoun yang berafiliasi dengan Al-Qaeda
telah mengklaim berada di belakang serangan Jumat itu.
Dua hari kemudian, kelompok bersenjata lain dari
pusat Mali, Front Pembebasan Macina (LWF), juga mengaku bertanggung jawab. (Sumber: Mirajnews.com/id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar