Banjul, 20 Rabi’ul Awwal 1438/19 Januari 2017 --- Wakil
Presiden Gambia Isatou Njie Saidy telah berhenti di tengah meningkatnya
ketegangan politik negara kecil itu di saat Presiden Yahya Jammeh menolak untuk
mundur setelah kalah dalam pemilu 1 Desember 2016.
Menurut laporan Al
Jazeera, politisi wanita yang telah berperan sejak 1997
tersebut, meninggalkan kubu Jammeh dalam kebuntuan dengan pemimpin oposisi
Adama Barrow yang memenangkan pemilihan presiden.
Presiden Jammeh telah menolak untuk meninggalkan kantornya
meskipun ada tekanan internasional dan para pemimpin Masyarakat Ekonomi Negara
Afrika Barat (ECOWAS) mengancam akan menegakkan hasil pemilu negara itu.
Barrow yang pergi ke Senegal awal pekan ini telah berjanji
untuk maju dengan pelantikannya pada Kamis (19/1).
Presiden terpilih tersebut pada Kamis mengunggah di Twitter
bahwa ia akan mengadakan upacara peresmian di Kedutaan Gambia di Dakar, ibukota
Senegal.
Sementara itu, keberadaan Jammeh tidak diketahui pada hari
Kamis, sejam setelah Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz gagal mencoba
meyakinkan dia untuk menyerahkan kursi kepresidenan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar