Puluhan migran Afrika duduk di atas pagar perbatasan Maroko salama berjam-jam untuk menyeberang ke Spanyol pada Ahad, 1 Januari 2017. (Foto: Echannellink.com) |
Ceuta, Spanyol, 3 Rabi’ul Akhir 1438/2 Januari 2017 --- Lebih seribu orang migran dari sub-Sahara Afrika menyerang pagar perbatasan
Maroko-Spanyol dengan cara mencoba melompati pagar ganda yang tinggi pada Ahad
(1/1).
Kantor perwakilan pemerintah pusat di Ceuta, Spanyol,
mengatakan bahwa sejumlah 1.100 orang berusaha untuk mencapai Eropa dengan menyerbu
pagar perbatasan setelah pukul 04:00 waktu setempat pada hari Tahun Baru dengan
cara "kekerasan dan terorganisir", salah satu petugas perbatasan
alami kehilangan mata.
Sebuah pernyataan dari kantor pemerintah Ceuta mengatakan, tidak
ada migran yang berhasil melewati perbatasan, tapi dua orang migran yang
terluka parah dibawa ke rumah sakit di Ceuta.
Para migran mencoba membuka beberapa pintu di pagar
eksternal menggunakan besi, pemotong kawat dan batu-batu besar yang mereka serangkan
kepada pasukan polisi perbatasan Maroko dan Spanyol.
Lima polisi Spanyol dan 50 anggota pasukan Maroko terluka, termasuk
satu kehilangan mata. Demikian Al Jazeera
memberitakan yang dikutip MINA.
Ceuta dan Melilla adalah wilayah Spanyol yang menghubungkan
antara Afrika Utara dengan Uni Eropa.
Keduanya adalah salah satu jalan masuk bagi para migran
Afrika mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa. Mereka bisa masuk ke Eropa
dengan cara memanjat pagar perbatasan, berenang di sepanjang pantai, atau
bersembunyi di kendaraan.
Serangan serupa pernah terjadi pada 9 Desember yang
melibatkan 400 migran Afrika memasuki daerah kantong kecil itu.
Menurut pihak berwenang setempat, dari 1.100 migran yang
menyerbu perbatasan pada Ahad, sekitar 100 berhasil memanjat pagar eksternal
dan tetap duduk di atasnya selama berjam-jam.
Mi’raj Islamic News
Agency (MINA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar