Wabah belalang di Somalia. (AP) |
Kementerian Pertanian negara itu mengatakan dalam sebuah
pernyataan pada Ahad, 2 Februari 2020, lonjakan belalang padang pasir "merupakan
ancaman besar bagi situasi keamanan pangan Somalia yang rapuh."
"Sumber makanan untuk orang-orang dan ternak mereka
dalam risiko," kata Kementerian, demikian Al Jazeera melaporkan. "Kawanan padang pasir luar biasa besar
dan mengkonsumsi banyak tanaman."
Kementerian itu mengatakan, deklarasi darurat dibuat untuk
memfokuskan upaya dan mengumpulkan dana karena sangat penting untuk menahan
gerombolan belalang sebelum panen tiba pada bulan April.
Serbuan belalang gurun menyebabkan kerusakan dan kelaparan bagi
tanaman berskala besar.
"Mengingat beratnya wabah belalang gurun ini, kami harus
melakukan upaya terbaik kita untuk melindungi keamanan pangan dan mata
pencaharian orang Somalia," kata Menteri Pertanian Said Hussein Iid.
"Jika kami tidak bertindak sekarang, kami berisiko
mengalami krisis pangan parah yang tidak mampu kami tanggung," tambahnya.
Menurut Kelompok Kerja Ketahanan Pangan dan Gizi regional,
Afrika Timur sudah mengalami tingkat kerawanan pangan yang tinggi, dengan lebih
dari 19 juta orang menghadapi kelaparan akut.
Belalang telah menyebabkan apa yang Organisasi Pangan dan Pertanian
(FAO) sebut sebagai "situasi terburuk dalam 25 tahun" di Tanduk
Afrika. (Rudi Hendrik)
Mi’raj News Agency
(MINA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar