Desa Dalori di Maiduguri, Nigeria, hangus dibakar oleh serangan Boko Haram. (Foto: EPA) |
Setidaknya 86
orang, termasuk sejumlah anak-anak, tewas dalam serangan sekelompok orang bersenjata
di sebuah desa di timur laut Nigeria, demikian menurut pejabat.
Saksi mata
mengatakan, penyerang yang diduga kuat adalah kelompok Boko Haaram mengebom rumah-rumah
dan menembaki warga sipil pada Sabtu malam di desa Dalori, membuat mayat-mayat
bergelimpangan di jalan karena ditembak dan terbakar.
Para penyerang juga
berusaha menyerbu sebuah kamp dekat Dalori, rumah bagi sekitar 25.000
pengungsi, tetapi dipukul mundur oleh tentara.
Saksi mata
mengatakan, mereka mendengar jeritan anak terbakar sampai mati di saat pondok
dan rumah rata dengan tanah. Mi’raj
Islamic News Agency (MINA) memberitakannya.
Koordinator Wilayah
Badan Manajemen Darurat Nasional Mohammed Kanar mengatakan kepada kantor berita
Associated Press, sebanyak 86 mayat
telah dikumpulkan hingga Ahad (31/1) sore.
Staf Rumah Sakit
Negeri Spesialis di Maiduguri mengatakan, sebanyak 62 orang lainnya dirawat
karena luka bakar. Maiduguri adalah kota terbesar di timur laut Nigeria,
sekitar 10 km dari Dalori.
Pihak tentara
mengatakan, pasukan Nigeria awalnya tidak dapat melawan para penyerang.
Penyerang baru mundur setelah bala bantuan tiba dengan persenjataan berat.
"Ketika mereka
(warga) melihat penembakan, mereka memberitahu kami. Saya memberitahu tentara,"
kata Lawana Geti, Ketua Kondugua, kelompok keamanan desa.
"Dan ketika
tentara datang, Boko Haram bergegas keluar dari desa," katanya.
Kawasan Lake Chad yang
berbatasan antara Nigeria, Chad, Kamerun dan Niger, sering ditargetkan oleh
Boko Haram. Karenanya keempat negara telah membentuk koalisi bersama Benin
untuk melawan kelompok itu.
Perang antara Boko
Haram dan pemerintah Nigeria telah menewaskan 20.000 orang dalam enam tahun dan
memaksa 2,3 juta orang mengungsi dari rumah mereka.
Badan Anak-Anak PBB
mengatakan, ada satu juta anak telah dipaksa keluar dari sekolah.
(Sumber: MirajNews.com/id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar