Mantan Presiden Chad Hissene Habre telah dijatuhi hukuman
penjara seumur hidup karena "kejahatan terhadap kemanusiaan" dan
"kejahatan perang" yang dilakukan selama menjabat pada 1982 - 1990.
Sebuah pengadilan khusus yang didukung oleh Uni Afrika
mengumumkan vonis itu di ibukota Senegal, Dakar, Senin (30/5).
Dikutip dari MirajNews.com/id, selama persidangan, Habre berulang kali menolak menerima
legitimasi dari Extraordinary African
Chamber, pengadilan khusus yang dibentuk untuk mengadili mantan diktator
Chad tersebut.
Selama sidang pertamanya pada 20 Juli 2015, Habre telah
berteriak, "Ini bukan pengadilan, ini lelucon!"
Menurutnya, ia adalah korban dari "neokolonialisme".
Pengadilan juga membuktikan dia bersalah melakukan pemerkosaan,
penyiksaan dan perbudakan seksual.
Ratusan orang, termasuk pendukung dan korban kejahatan Habre
turut menghadiri persidangan.
Habre adalah presiden ketujuh Cha yang memerintah negara Afrika tengah itu dengan
tangan besi pada 1982-1990, hingga digulingkan oleh Idriss Deby, Presiden Chad
saat ini.
Dalam seperempat abad sejak penggulingannya, Habre telah
tinggal di pengasingannya di Senegal.
Selama 19 bulan penyelidikan, pihak berwenang Senegal bekerja
sama dengan Uni Afrika mendakwa Habre pada pertengahan 2013, karena kejahatan
perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dakwaan itu menempatkan dia di bawah
penahanan sementara.
Mantan penguasa militer itu telah menggulingkan Presiden
Goukouni Oueddei pada tahun 1982.
Menurut kelompok HAM Chad dan internasional, Habre
bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar