Warga Garissa menyaksikan evakuasi korban pembantaian di Universitas Garissa Kenya, April 2015. (Foto: Ben Curtis/AP) |
Seorang komandan yang diyakini telah mendalangi serangan
mematikan di Universitas Garissa Kenya, telah tewas dalam serangan oleh pasukan
khusus di Somalia Selatan.
Dikutip dari MirajNews.com/id, pejabat pasukan keamanan lokal di kota pesisir Kismayo,
Somalia, mengumumkan pada Rabu (1/6) bahwa Mohamed Mohamud Ali, terduga arsitek
seerangan di Garissa, telah tewas pada Selasa malam.
"Enam belas orang bersenjata, empat komandan senior
termasuk Mohamed Mohamud Ali, yang dikenal sebagai Dulyadin, dibunuh oleh
pasukan komando Somalia dan pasukan khusus dari Jubaland," kata Abdirashid
Janan, Menteri Keamanan Negara untuk Jubaland, daerah otonom di Somalia selatan.
Pejabat lokal mengarak mayat empat orang yang diduga komandan
Al-Shabaab di jalan-jalan Kismayo. Tiga tersangka lainnya tidak bisa
diidentifikasi.
Sementara itu di Washington, para pejabat Amerika Serikat
(AS) mengatakan, pasukan AS memberikan nasihat dan bantuan dukungan dalam
operasi itu. Mereka berbicara kepada kantor berita AP pada kondisi anonimitas.
Serangan April 2015 di Universitas Garissa, 365km timur laut
dari ibukota Kenya Nairobi, menewaskan 148 orang, 142 dari mereka adalah mahasiswa.
Operasi itu dilakukan oleh empat orang bersenjata dari
kelompok Al-Shabab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar