Jumat, 02 Januari 2015

PESAN GELAP DARI PERUSAHAAN FILM KARTUN

Oleh: Rudi Hendrik, dipublikasikan mirajnews.com (MINA) pada 2 November 2013


Tahukah Anda bahwa di balik kekonyolan, tingkah lucu, dan kehebatan karakter kartun tersimpan agenda jahat yang akan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan?


Umumnya penikmat film kartun tidak mengetahui bahwa di balik penayangan film kartun ada agenda terselubung dari perusahaan-perusahaan film kartun. Utamanya bagi kalangan anak-anak yang hanya menjadi pengkonsumsi sejati.

Orang dewasa dan para orang tua pun umumnya tidak mengetahui agenda-agenda menyeramkan dari film-film kartun yang dibuat dan ditayangan. Secara rahasia para perusahaan pembuat film kartun mengirimkan pesan-pesan yang secara tanpa sadar pun akan diterima oleh penonton yang mayoritas anak-anak, sehingga pesan-pesan itu secara otomatis akan terekam dalam memori otak anak dan terbentuk secara karakter.



Kesaksian mantan pemuja setan 

 
Wes Penre, tokoh penting di belakang kebangkitan musik rock dan heavy-metal AS di era 1980-an, juga merupakan mantan anggota kelompok pemuja setan, yang kemudian bertobat dan menjadi peneliti dunia hiburan Amerika Serikat (AS).

Orang di belakang kesuksesan banyak kelompok musik cadas Amerika ini dalam situs Illuminaty News (4 Juli 2004) menulis sebuah artikel singkat berjudul “The Walt Disney Agenda”.

Film-film yang diproduksi oleh Disney (perusahaan film kartun terkemuka) bukan sekadar film kartun, ada sesuatu di baliknya. Pertanyaannya: Untuk siapa sebenarnya film-film kartun ini? Lalu, untuk siapa sebenarnya Disney membuat film-filmnya?”

Penre mengatakan, untuk menjawab semua pertanyaan itu maka kita perlu mengetahui siapa sesungguhnya Walt Disney, apa misi utama perusahaan Disney, untuk apa didirikan, dan akan digunakan sebagai apa?

“Walt Disney merupakan anggota Freemasonry derajat 33, suatu derajat tertinggi yang hanya bisa dicapai oleh tokoh-tokoh Yahudi dan juga anggota Illuminaty (organisasi rahasia zionis Yahudi). Di balik seluruh karakter kartun yang diciptakannya yang tersebar di aneka film, buku cerita, dongeng, dan sebagainya, ada agenda tersembunyi illuminaty untuk mempengaruhi dan men-setting pemikiran anak-anak,” tulis Penre dalam artikelnya.

Seluruh produksi Disney mengandung simbol-simbol Masonik, okultisme, dan juga indoktrinasi maupun pengendalian alam pikiran.

“Lewat Disney, mereka telah meracuni pemikiran manusia sedari anak-anak dan ada agenda tersembunyi illuminaty untuk mempengaruhi dan men-setting pemikiran anak-anak,” tulis Penre.

“Lewat Disney, mereka telah meracuni pemikiran manusia sedari anak-anak agar bisa menerima ‘The New World Order’ (Tatanan Dunia Baru) suatu saat kelak. Mereka juga memperkenalkan sejak dini kepada anak-anak seluruh dunia apa yang disebut sebagai black-magic, The Sorcery, sebagai jalan keluar yang bagus, ” tandas Penre yang juga banyak menulis masalah-masalah Illuminaty di dunia hiburan Amerika.

Tanpa Anda sadari, anak-anak Anda telah “menghilang” ke dalam Disneyland dan diculik oleh perusahaan Disney dan dikorbankan serta diperbudak menjadi agen-agen The New World Order di masa depannya.

Hebatnya lagi, Disney mampu melakukan ini semua di kamar-kamar tidur dan kamar-kamar keluarga seluruh keluarga di dunia ini.


Pesan “Islam gelap” dari Walt Disney

ADA pesan dari semua film kartun produk Disney yang tidak pernah hilang yaitu tentang keharusan untuk memerangi penjahat dan musuh-musuh dunia agar tercipta dunia damai dengan kebahagian.

Hanya masalahnya, kerap kali Disney membuat simbol kejahatan dan para penjahat dengan sosok Islam dan Arab. Dan pembuatan karakter jahat dengan tokoh yang bernampilan Islam bukan hanya sekali, namun berulang kali karakter ini dibuat. Apakah kebetulan?

Tahun 1982, Disney pernah memproduksi sebuah film kartun yang mengisahkan tentang kucing terbang. Ceritanya adalah ada sebuah planet yang seluruhnya adalah orang-orang kuat dan hebat. Di hadapan mereka penduduk bumi sangat terbelakang dan lemah.

Singkat cerita sang kucing terbang ternyata bisa berhubungan dengan seorang ilmuwan Amerika, dalam ceritanya. Lalu keduanya bersepakat untuk menghadapi satu kelompok penjahat yang berusaha untuk mendapatkan gelang-gelang kucing agar dapat menguasai dunia.

Sekelompok penjahat yang dimaksud dalam kisah ini adalah orang-orang Arab, yang menyandang nama-nama Arab seperti: Ahmad, Muhammad, Zakariya dan Ali. Dan anehnya untuk peran dari karakter jahat di film ini, Disney dengan sengaja langsung mendatangkan orang Arab asli yang berbicara dengan dialek Badui.

Tahun 1991, Disney mengeluarkan film kartun dengan judul “Aladdin” yang menjelekkan bangsa Arab dan kaum muslimin. Dikisahkan tentang adanya kekuatan jahat yang di dalamnya bersatu potensi sihir dan jin yang masuk ke dalam dunianya.

Pekerjaan ini dilakukan oleh laki-laki Arab yang sangat jahat yang bernama Ja’far dengan gambaran fisik memiliki hidung yang mancung seperti orang Arab pada umumnya. Selain itu karakter jahat ini digambarkan memakai pakaian khas Timur Tengah (seperti jubah, gamis) dan berjenggot lebat. Gambaran penjahat seperti ini bukan hanya sekali, namun sudah berulang karakter ini dimunculkan.

Melalui film-filmnya itulah Walt Disney memberi pesan kepada penonton bahwa Islam yang identik dengan etnis Arab adalah jahat.

  

Konglomerat Yahudi di Belakang Nickelodeon

Nickelodeon adalah sebuah jaringan TV kabel khusus untuk tayangan anak-anak dan praremaja. Jaringan TV ini juga memutar program untuk remaja dalam blok acara TEENick. Pada awalnya Nick, biasa tayangan ini disebut, hanya beredar di Amerika Serikat, tetapi sekarang sudah merambah ke berbagai negara seperti di kawasan Asia Tenggara, contohnya Indonesia.

Merebaknya tayangan ini di Indonesia, bermula saat tanggal 11 Oktober 2006, Viacom melalui MTV Networks Asia Pasifik mepersiapkan sebuah unit baru untuk mengelola Nickelodeon Asia Tenggara yang berbasis di Singapura.

Nickelodeon pun kemudian diluncurkan di Singapura dan mengembangkan layanannya di Asia Tenggara dan Polinesia. Dan kini di Indonesia, program Nickelodeon dapat disaksikan di salah satu stasiun TV swasta.

Jaringan Nickelodeon sendiri dimiliki oleh MTV Networks sebagai anak perusahaan dari raja media dunia, yaitu Viacom International (Singkatan dari Video & Audio Communications) atau biasa disebut Viacom Inc. Dan yang menarik Viacom Inc adalah perusahaan media yang dipimpin oleh Sumner Redstone (Lahir tahun 1923 dengan nama Murray Rothstein), seorang Yahudi yang tergolong sebagai konglomerat media besar di Amerika, selevel jaringan Media Yahudi lainnya seperti The Walt Disney Company, Time Warner dan News Corporation. Maka itu wajar saja, jika 96% jaringan media saat ini dikuasai oleh Yahudi.

Darah zionis yang mengalir dalam tubuh Summer Redstone pun sangat kuat. Ia secara terangan-terangan pernah mendukung George Bush dalam pemilihan Presiden tahun 2004. Diduga karena ia berpendapat bahwa kemenangan Bush akan lebih baik untuk menunjang laju perusahaan zionisme medianya secara ekonomi.


Misi Yahudisasi dan Dajjalisasi Perusahaan Kartun

Setelah mengetahui sedikit rahasia Walt Disney dan Nickelodeon, maka tak heran jika dalam beberapa tayangannya, sarat akan misi Yahudi, melalui simbol, karakter tokoh dan alur ceritanya.

Tayangan Avatar The Legend of Aang, misalnya, kalau kita perhatikan adalah pengejawantahan dari konsep atheisme yang dipropagandakan Kabbalah (faham pemuja setan). Konsep kekuatan angin, air, udara, dan api diambil dari kepercayaan Yahudi kuno tentang dewa-dewa. Anak-anak kita digiring pada pemahaman Aristotelian bahwa alam ini bergerak dengan sendirinya.

Selanjutnya, jika Avatar menyajikan empat elemen alam yang kuat akan infiltrasi teologi Kabbalah. Maka tayangan Spongebob banyak menampilkan sisi kekuatan Illuminati dan Dajjal.

Dalam salah satu adegan, Spongebob bersama Patrick berjalan beriringan melalui karpet berpola catur (hitam-putih, mewakili persilangan dua dimensi, dimensi manusia dan dimensi lain, biasanya dipergunakan untuk ritual pemanggilan setan) untuk menuju pintu bertemu Mata Satu (Antikristus Dajjal).

Sejumlah media massa AS juga pernah melaporkan bahwa kartun Spongebob yang paling digemari anak-anak sekarang ini mempomosikan homoseksualitas.

Alex Fung, seorang desainer di New York, kepada media pernah mengatakan bahwa karkter Spongebob tak begitu menampakkan karakter maskulin dan terlalu lembut untuk ukuran laki-laki.

Asupan misi homo seks pun semakin kuat kala kita menyaksikan beberapa ciri dari tayangan produk zionis tersebut, seperti tokoh Spongebob yang flamboyan, penuh emosi, selalu telihat periang dan tak jarang bernyanyi bersama rekan prianya, Patrick, dan teman wanitanya yang berotot, Sandy Squirre.

Dan akhrinya menjadi wajar ketika sebuah VCD dibagikan kepada 61.000 ribu sekolah di seluruh Amerika oleh para aktivis homoseksual. Dalam VCD itu kaum laknat tersebut menggunakan karakter-krakter TV populer untuk anak-anak seperti Spongebob Squarepants dan si dinosaurus Barney untuk mendoktrin anak-anak supaya mereka mau mengikuti gaya hidup mereka.

Sisipan Yahudisasi dan Dajjalisasi pada kartun populer, sangat kental pula dalam film kartun Naruto.

Meski Naruto merupakan  manga (kartun Jepang) dan anime karya Masashi Kishimoto dari Jepang, tapi film kartun yang mengalahkan kepopuleran Dragon Ball itu, sarat dengan simbol-simbol Yahudi dan Dajjal.

Masashi Kishimoto menjadi mangaka terkenal semenjak karyanya, Naruto, sukses besar baik di Jepang sendiri ataupun di negara-negara lain. Saudara kembar Masashi Kishimoto, Seishi Kishimoto juga merupakan seniman manga dengan karyanya yang terkenal “666 Satan”.

Siapa tidak kenal musuh utama Naruto, ia adalah Uchicha Madara alias Tobi. Ia dikenal mirip dengan sosok Dajjal dalam Islam dan digambarkan sebagai makhluk bermata satu.

Simbol-simbol Yahudi dapat ditemui jelas ketika para tokoh kartun Naruto menggunakan jurus matanya.

Termasuk kartun Yu-Gi-oh yang pernah populer di Indonesia dengan permainan kartu. Film kartun ini juga sangat kental simbol Yahudi, Kabbalah dan Dajjal.


Peringatan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

Dan terlalu banyak pesan-pesan Kabbalah, Zionis Yahudi, dan maksud terselubung yang akan disisipkan dalam pembuatan film kartun. Dan itu akan selalu diputar ulang untuk penonton, terutama untuk anak-anak kita.

Sebab dalam teori Psikolog bahwa sebuah informasi yang sering ditayangkan dan ditonton akan lebih terekam di otak. Apalagi anak-anak yang biasanya lebih mudah mencerna apa yang selalu ia tonton dan dengarkan. Inilah tujuan sekelompok aliran untuk bisa membuat pola pikir kepada anak-anak agar menjadi generasi penerus umat.  Sekaligus agar lebih terbuka dan menerima  Yahudi menjadi “teman” pada masa depan.

Jauh masa sebelumnya, bagi kaum Muslimin sudah cukup dengan adanya peringatan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

“Kalian akan mengikuti adat tradisi umat sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Hingga sekiranya mereka masuk dalam lubang dobb (sejenis biawak) sekalipun, niscaya kalian akan mengikutinya juga.”

Para Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud itu orang-orang Yahudi dan Nasrani?”

Rasulullah menjawab, “Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 6952, dari Sahabat Abu Saa’id Al Khudry radhiyallahu ‘anhu).

Walhasil, masih banyak kisah-kisah yang mendidik untuk kita jelaskan kepada anak kita, daripada tayangan-tayangan merusak akidah seperti SpongeBob, Avatar, Naruto dan lainnya. Sebab kisah nabi, sahabat, ulama, dan mujahid rasanya sudah mulai ditinggalkan oleh anak-anak kita. Semoga bisa menjadi renungan kita bersama. 

Mi'raj Islamic News Agency (MINA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar