Setidaknya 25 tentara tewas dalam pertempuran akhir
pekan antara pasukan saingan daerah Puntland dan Galmudug di kota Galkayo,
Somalia.
"Kami telah kehilangan 12 orang dan ada lebih
dari 10 yang terluka," kata komandan dari Puntland, Jumale Jama Takar pada
Senin (7/11). Demikian Modern Ghana
memberitakan.
Sementara rivalnya dari Galmudug, Abdirahman Qoje
mengatakan bahwa pihaknya telah kehilangan 13 tentara dan hampir 20 lainnya
luka-luka.
Para komandan saling menyalahkan siapa yang memulai
pertempuran.
Kota Galkayo, sekitar 700 kilometer (440 mil) di timur
laut dari ibukota Mogadishu, telah menjadi tempat bentrokan berulang dalam
beberapa pekan terakhir di antara kedua kubu.
Pertempuran pada Ahad adalah yang paling mematikan, menandai
runtuhnya perjanjian perdamaian singkat antara kedua penguasa wilayah semi-otonom
di Somalia itu.
Pada bulan September, AS menarik diri pasukannya
dari persaingan kedua wilayah tersebut ketika otoritas Galmudug menuduh
Puntland melakukan pembodohan terhadap pasukan AS untuk melaksanakan serangan
udara terhadap tentara yang kemudian membunuh 13 orang.
Semetara itu, warga mengatakan jumlah korban mungkin
lebih tinggi dari yang diakui oleh kedua pihak.
"Kami meminta kedua belah pihak untuk menahan
diri dan menghentikan perang," kata Mohamed Farah, sesepuh tradisional di
kota. "Kemarin saja, 35 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka.
Sebagian besar dari mereka yang tewas adalah pejuang tetapi ada juga korban sipil
di kedua sisi dari Galkayo."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar