James Gatdet, Juru Bicara pemimpin oposisi Sudan Selatan Riek Machar (Foto: East Africa Daily) |
Pemerintah Kenya mendeportasi seorang juru bicara oposisi
bersenjata Sudan Selatan, James Gatdet Dak, pulang ke negaranya yang dilanda
perang.
Juru bicara yang terdaftar sebagai pengungsi tersebut bisa
menghadapi penahanan dan pelecehan di tangan pemerintah Sudan Selatan.
Dikutip dari Nahar Net, PBB dan kelompok hak asasi manusia pada Jumat (4/11)
menyebut pemulangan itu adalah pelanggaran hukum internasional.
Juru bicara Pemerintah Kenya Eric Kiraithe mengatakan kepada
kantor berita Associated Press bahwa Gatdet
Dak, juru bicara pemimpin oposisi Sudan Selatan Riek Machar, "menjadi
orang yang tidak dapat diterima”.
“Jadi kami membatalkan visanya dan dia dibawa ke negara
asalnya," kata Kiraithe.
Sebelumnya, Pemerintah Kenya menarik pasukannya dari misi
PBB di Sudan Selatan
Juru bicara badan pengungsi PBB Cecile Pouilly mengatakan,
lembaganya "sangat prihatin" tentang keselamatan Gatdet, dan menyebut
pemindahanpaksanya adalah pelanggaran hukum internasional.
Pouilly juga menyesalkan bahwa intervensi kepada otoritas
Kenya untuk menghentikan "pemulangan paksa" itu tidak berhasil.
Deportasi pada hari Kamis tersebut terjadi di tengah
perselisihan antara Pemerintah Kenya dan PBB terkait pemecatan PBB terhadap seorang
jenderal Kenya yang memimpin sebuah misi penjaga perdamaian yang dianggap gagal
melindungi warga sipil selama kerusuhan di Sudan Selatan awal tahun ini.
Pemerintah Kenya menanggapi dengan marah atas pemecatan
tersebut.
Pemerintah Kenya membela bahwa Letnan Jenderal Johnson Mogoa
Kimani Ondieki baru bertugas tiga minggu ketika serangan Juli terjadi di Sudan
Selatan.
Pemerintah Nairobi juga telah mengumumkan menarik 1.000
pasukan penjaga perdamaiannya dari Sudan Selatan dan menarik diri dari proses
perdamaian, padahal Kenya telah memainkan peran penting sebagai salah satu
tetangga Sudan Selatan.
Sementara itu, menurut anggota keluarga Gatdet Dak, yang
berbicara kepada AP dalam kondisi anonimitas, Gatdet Dak ditangkap oleh aparat
keamanan nasional Sudan Selatan ketika ia mendarat di ibukota, Juba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar