|
Yakhsyallah Mansur (kiri) dibai'at menjadi imam (pemimpin) | . |
إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ
فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَنْ نَكَثَ
فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِ ۖ
وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ
اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
“Bahwasanya orang-orang yang ber-bai’at (berjanji setia)
kepadamu, sesungguhnya mereka ber-bai’at kepada Allah. Tangan Allah di atas
tangan mereka. Maka barang siapa yang melanggar bai’at-nya, niscaya akibat
pelanggaran itu akan menimpa pada dirinya sendiri. Dan barang siapa yang
menepati bai’at-nya kepada Allah, maka Allah memberinya pahala yang besar
(surga).” (QS. Al-Fath (48): 10).