Senin, 16 Oktober 2017

Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Bom di Mogadishu

Kondisi setelah bom truk di Mogadishu, Sabtu, 14 Oktober 2017. (Al Jazeera)
Para pemimpin dunia di Amerika Serikat (AS), Inggris, Turki, Kanada dan Perancis mengecam pengeboman truk akhir pekan di ibukota Somalia, Mogadishu, yang menewaskan sedikitnya 276 orang.


Pengeboman hari Sabtu (14/10) itu adalah ledakan tunggal terburuk dalam sejarah negara Afrika Timur, terjadi di persimpangan Zoobe, daerah yang ramai di kota tersebut dengan banyak toko, hotel dan kantor. Ledakan mematikan tersebut juga membuat lebih dari 300 orang terluka.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Ahad (15/10), pemerintah Washington mengutuk pengeboman tersebut "dalam istilah yang paling kuat".

"(AS) akan terus berdiri bersama pemerintah Somalia, rakyatnya, dan sekutu internasional kami untuk memerangi terorisme," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS.

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan, London mengutuk dengan cara yang paling kuat atas serangan pengecut di Mogadishu.

Melalui Twitter resmi, pada Ahad Presiden Perancis Emmanuel Macron pun menyatakan dukungannya kepada Somalia dan Uni Afrika dalam melawan teroris.

Sementara itu, Turki yang baru-baru ini membangun rumah sakit, sekolah dan jalan di negara tersebut, juga mengecam "serangan teroris yang keji" di Mogadishu.

Juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin mengatakan, pemerintah Ankara mengirim pesawat bantuan medis ke Somalia. Ia menambahkan bahwa orang-orang yang terluka akan diterbangkan ke Turki dan dirawat di sana.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga mengecam pembunuhan massal di Mogadishu.

Sekjen PBB Antonio Guterres juga mengecam ledakan tersebut dalam sebuah tweet yang diumumkan pada Ahad.

Ketua Komisi Uni Afrika, Moussa Faki Mahamat, mengimbau pemerintah Somalia untuk menunjukkan kesatuan baru pada saat kritis dan mengatasi perpecahan.


Mi’raj News Agency (MINA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar