Minggu, 08 Oktober 2017

Shaka 2: Merajai Kekaisaran Mthethwa dan Balas Dendam

Patung Raja Shaka di salah satu pasar di London.
Sebelumnya:


Ketika Senzangakhona (ayah Shaka) meninggal pada tahun 1816, adik tiri Shaka yang lebih muda bernama Sigujana, mengambil alih kekuasaan sebagai pewaris sah dari kepala Suku Zulu.


Pemerintahan Sigujana singkat. Shaka, dengan bantuan Dingiswayo dan saudara tirinya Ngwadi, meminta untuk membunuh Sigujana dalam sebuah kudeta yang relatif tidak berdarah, tapi kudeta itu diterima oleh Suku Zulu. Maka Shaka pu menjadi kepala klan Zulu, meskipun ia tetap menjadi pengikut kekaisaran Mthethwa.

Setahun kemudian, Dingiswayo terbunuh dalam pertempuran di tangan Zwide, pemimpin kuat negara Ndwandwe (Nxumalo).

Ketika pasukan kekaisaran Mthethwa dikalahkan dan kocar-kacir, kekosongan kekuasaan diambil alih oleh Shaka. Dia mereformasi sisa-sisa kekuatan Mthethwa dan suku-suku daerah lainnya.

Shaka kemudian mengalahkan Raja Zwide dalam Perang Saudara Zulu 1819-1820.

Ketika Dingiswayo dibunuh oleh Raja Zwide, Shaka berusaha membalas kematiannya. Di beberapa titik Raja Zwide selalu lolos dari Shaka, meski detilnya tidak diketahui.

Dalam pertempuran tersebut, ibu Raja Zwide, Ntombazi, seorang Sangoma (dukun Zulu), dibunuh oleh Shaka.

Shaka memilih balas dendam yang sangat mengerikan kepada ibunda Raja Zwide tersebut. Ntimbazi dikunci di dalam rumah dan ditempatkan bersama serigala atau hyena di dalamnya. Binatang itupun memangsa Ntmbazi. Di pagi hari, Shaka membakar rumah itu hingga menjadi abu.

Meski melakukan balas dendam ini, Shaka melanjutkan pengejarannya terhadap Zwide. Baru pada tahun 1825, kedua pemimpin militer bertemu, di dekat Phongola. Phongola dekat perbatasan, KwaZulu-Natal, sebuah provinsi di Afrika Selatan. Shaka menang dalam pertarungan, meski pasukannya menderita korban yang besar, termasuk tewasnya komandan militer Umgobhozi Ovela Entabeni.

Pada tahun-tahun awal, Shaka tidak memiliki pengaruh atau reputasi untuk memaksa kelompok mana pun. Setelah kematian Dingiswayo, Shaka bergerak ke selatan melintasi Sungai Thukela, mendirikan ibukota Bulawayo di wilayah Qwabe. Dia tidak pernah kembali ke jantung tradisional Suku Zulu. (RudiHendrik)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar