Jumat, 01 April 2016

108 Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pasukan PBB di Afrika Tengah

Anggota pasukan Sangaris Perancis di Republik Afrika Tengah (CAR). (Foto: Getty Images)
PBB mengumumkan ada 108 kasus pelecehan seksual baru yang diduga dilakukan oleh pasukan penjaga perdamaian internasional di Republik Afrika Tengah (CAR) dengan sebagian besar korban adalah anak-anak.

Dikutip dari Mirajnews.com/id, sebuah laporan dari kelompok advokasi yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengatakan, tiga anak perempuan di CAR mengatakan kepada staf PBB, mereka diikat lalu dipaksa berhubungan seks dengan anjing oleh seorang komandan militer Perancis pada 2014.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Kamis (31/3) menyebut tuduhan itu mengejutkan dan ia berjanji untuk memberi sanksi jika tentara itu terbukti benar melakukannya.

Dubes Perancis untuk PBB Francois Delattre menyebut tuduhan itu "memuakkan dan menjijikkan".
Tuduhan yang berasal dari tahun 2013 hingga 2015, pertama kali diumumkan oleh kelompok AIDS-Free World pada Rabu sore (30/3).

Dujarric mengatakan kepada wartawan, PBB tidak dapat mengkonfirmasi tuduhan yang melibatkan anjing pada saat ini, tapi terus melakukan penyelidikan.

Sebuah laporan yang diterbitkan pada akhir Januari mengutuk PBB karena gagal menanggapi tuduhan pelecehan terhadap anak oleh pasukan penjaga perdamaian di Republik Afrika Tengah.

Penyelidikan independen mengatakan, penanganan PBB terhadap kasus itu "sangat cacat". PBB dituduh tidak mengambil tindakan yang diperlukan setelah ada dugaan penyalahgunaan anak laki-laki oleh tentara Perancis.

AIDS-Free World mengatakan, 98 anak perempuan di CAR dilaporkan mengalami pelecehan seksual antara tahun 2013 hingga 2015 oleh pelaku yang telah meninggalkan negara itu.

Ia juga mengatakan, informasi tentang dugaan pemerkosaan seorang gadis berusia 16 tahun oleh penjaga perdamaian Kongo tiga hari yang lalu di sebuah kamar hotel, telah diserahkan ke PBB.

PBB telah menjadi sorotan selama berbulan-bulan lebih puluhan tuduhan pemerkosaan anak dan pelanggaran seksual lainnya oleh pasukan penjaga perdamaian, terutama mereka yang berbasis di CAR, yang telah menghadapi kekerasan sektarian sejak 2013.

Tuduhan serupa sebelumnya ditujukan kepada pasukan Perancis yang dikenal sebagai Sangaris, yang beroperasi secara independen di CAR.

Kepala HAM PBB Zeid Ra'ad Al-Hussein dalam sebuah pernyataan menyebut tuduhan itu "memuakkan".

Ia mengatakan, ketiga negara yang pasukan penjaga perdamaiannya dituduh - Burundi, Gabon dan Perancis - secara resmi telah diberitahu. (Rudi Hendrik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar