Perdana Menteri Libya Fayez Al-Sarraj. (Foto: LibyaProspect.com) |
Perdana Menteri
Libya Fayez Al-Sarraj dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang didukung
PBB mulai membangun basis di Tripoli, ibukota Libya.
Dikutip dari Mirajnews.com/id, Sarraj datang ke
ibukota melalui laut dalam kawalan angkatan laut, karena wilayah udara ditutup
untuk mencegah kedatangannya oleh pemerintah saingan, Libya Dawn.
Pemerintah saingan yang
tidak diakui internasional itu menuntut Sarraj untuk menyerah dari usahanya
untuk mengambil kekuasaan.
Pada Kamis (31/3)
Sarraj bertemu dengan kepala bank sentral di Tripoli dan membahas
langkah-langkah untuk melindungi bank dan mengatasi "masalah arus kas"
negara.
Pemerintah
persatuan GNA juga sekarang memiliki dukungan dari kelompok bersenjata utama Nawasi
di kota, menandakan terjadi perpecahan dalam pasukan keamanan yang setia kepada
pemerintah saingan di Tripoli.
Sekitar 300
pendukung pemerintah persatuan berkumpul di pusat Tripoli pada Kamis, melambaikan
spanduk dan bendera.
Negara kuat di
dunia semakin khawatir tentang kebangkitan kelompok Islamic State (ISIS) di Libya,
yang terletak hanya 300 kilometer (185 mil) dari Eropa.
\
ISIS telah
membentuk kubu di kota pesisir Sirte dan melancarkan gelombang serangan, baik
terhadap pasukan Libya atau di seberang perbatasan di Tunisia.
PBB menekan
pihak-pihak yang berperang di Libya untuk menyerahkan kekuasaan kepada Perdana
Menteri Sarraj.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar