Riek Machar. |
Pemimpin oposisi bersenjata sekaligus mantan wakil presiden
Sudan Selatan Riek Machar telah dilarang memasuki ibukota Juba untuk membentuk
pemerintah persatuan setelah dua tahun perang saudara.
Machar menuding pemerintah memblokir dirinya untuk kembali
ke ibukota.
Sesuai bagian dari kesepakatan pada Senin lalu, Machar seharusnya kembali ke Juba hari itu
juga untuk mengakhiri konflik yang telah menewaskan lebih dari 50.000 orang dan
memaksa lebih 2 juta orang mengungsi.
Tapi, dua hari kemudian, ia belum bisa lepas landas dari Ethiopia,
negara tempat ia menyewa sebuah pesawat untuk para pejabat dan sejumlah besar
tentaranya.
Wartawan Al Jazeera
Anna Cavell melaporkan dari Juba yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), kedua belah pihak telah saling tuduh
melanggar kesepakatan.
"Sekarang ini adalah hari ketiga, apa yang tampak di Juba,
kekacauan lengkap," kata Cavell. "Sulit untuk mendapatkan kejelasan tentang
apa masalah sebenarnya."
Sudan Selatan terjun dalam konflik pada Desember 2013,
setelah Presiden Salva Kiir menuduh Machar merencanakan kudeta. Pertempuran
awalnya pecah di Juba, tapi setelah Machar dan pendukungnya melarikan diri dari
kota, serangan itu menyebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar