Jumat, 19 Februari 2016

Bom Bunuh Diri Tewaskan 12 Orang di Pasar Kamerun

Pasar di Kamerun. (Foto: Alamy Stock Photo)
Dua pelaku bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 50 lainnya di sebuah pasar di Meme, Kamerun Utara, Jumat (19/2).

Dikutip dari Dgitalnews.com, sumber militer mengatakan, dua orang masuk ke pasar dan meledakkan diri. Salah satu pejabat di Kamerun Utara mengatakan, jumlah korban tewas dan luka-luka dapat berubah.

Sejauh ini belum ada klaim resmi yang bertanggung jawab atas serangan itu, tapi para pejabat menuding kelompok afiliasi Islamic State di Nigeria, Boko Haram.

Boko Haram adalah pihak yang sering melakukan serangan bunuh diri di negara-negara tetangga Kamerun, Chad dan Niger selama tahun lalu.

Menurut Pemerintah Kamerun, kekerasan Boko Haram di Kamerun telah menyebabkan sekitar 1.000 orang terbunuh.

Boko Haram diduga telah menewaskan sekitar 15.000 orang dan memaksa lebih dua juta orang mengungsi selama pemberontakannya sejak enam tahun lalu di salah satu daerah termiskin di dunia.

Nigeria, Chad, Niger, Kamerun dan Benin telah menyiapkan kekuatan pasukan regional sebanyak 8.700 tentara untuk misi memusnahkan Boko Haram. 

(Sumber: DgitalNews.com)

Senin, 15 Februari 2016

Penangkapan Pemimpin Partai Oposisi Kongo Timbulkan Ketegangan

Pendukung oposisi melakukan protes terhadap Presiden Joseph Kabila di Kinshasa (Foto: John Bompengo/AP)
Penangkapan singkat pemimpin oposisi di Republik Demokratik Kongo (DRC) telah meningkatkan ketegangan menjelang pemogokan umum yang direncanakan oleh penentang Presiden Joseph Kabila.

Menurut pejabat senior militer, Martin Fayulu ditangkap pada Ahad (14/2) sore oleh agen keamanan di markas Partai ECIDE di ibukota Kinshasa.

Kabar cepat beredar di media sosial dan pendukung menyerukan pembebasannya segera. Fayulu akhirnya dibebaskan sekitar pukul sembilan malam.

Pengacaranya, Jean-Marie Kabengele Ilunga mengatakan, Fayulu tidak "ditangkap" tapi "diculik" oleh agen-agen Deteksi Militer dari Aktivitas Anti-Nasional.

Ilunga mengatakan bahwa kliennya telah dipukuli dan sekarang mempertimbangkan mengambil tindakan hukum.

Setelah dibebaskan, Fayulu yang merupakan anggota parlemen, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa unit intelijen masih menahan mobilnya, telepon seluler yang semua isinya disalin, beberapa dokumen, buku cek dan hampir uang kas sekitar $ 700.

Pendukung Fayulu menyebarkan lebih 1.000 selebaran yang menyerukan pemogokan umum pada Selasa melawan Kabila.

Menurut sumber di Kinshasa, Fayulu ditangkap karena "menghasut kekerasan terhadap ketertiban umum".

Kabila menjadi presiden pada 2001, menyusul pembunuhan ayahnya Laurent-Desire Kabila. Dia kemudian melanjutkan dengan memenangkan pemilihan umum pada 2006 dan 2011.

Berdasarkan konstitusi, Kabila tidak dapat lagi menambah masa jabatan ketiga pada bulan November, tapi oposisi menuduhnya merencanakan untuk tetap berkuasa dengan menunda proses pemilihan.


Khawatir akan meledaknya kekerasan, beberapa sekolah asing telah memutuskan untuk tidak beraktivitas pada hari Selasa. 

(Sumber: Al Jazeera)

Pemerintah Persatuan Libya Diumumkan

Mahdi Al-Barghathi diusulkan sebagai Menteri Pertahanan Libya. (Foto: dok. Scoop.it)
Dewan Kepresidenan Libya yang didukung PBB telah mengumumkan pembentukan pemerintah persatuan nasional baru, bersama parlemen yang diakui secara internasional.

Salah satu anggota dewan, Fathi Al-Majburi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada Ahad (14/2) malam bahwa daftar 13 menteri dan lima menteri negara telah dikirim ke parlemen di kota timur Libya, Tobruk, untuk persetujuan.

Majburi mengumumkan daftar sebelum berakhirnya batas waktu untuk mencapai kesepakatan. Mi’raj Islamic News Agency (MINA) memberitakan.

"Kami berharap bahwa ini akan menjadi awal dari akhir konflik di Libya," kata Majbari dari kota Skhirat, Maroko, tempat dewan bertemu untuk menyepakati sebuah pemerintahan.

Namun, masih ada tanda perpecahan untuk menyatukan faksi Libya, dua dari sembilan anggota dewan menolak untuk kedua kalinya menempatkan tanda tangannya kepada pemerintah yang diusulkan.

Rancangan pemerintah persatuan bertujuan membantu Libya menstabilkan dan mengatasi ancaman dari kelompok Islamic State (ISIS/Daesh). Rancangan ini telah ditandatangani di Maroko pada Desember lalu, tetapi telah ditentang oleh kelompok bersenjata di kedua sisi dari awal sehingga menyebabkan penundaan berulang.

Dewan yang mencapai perjanjian terdiri dari sembilan anggota dari faksi saingan Libya yang dipimpin oleh Fayez Al-Sarraj, Perdana Menteri Libya terpilih.

Banyak nama-nama di daftar pemerintahan baru berbeda dari usulan bulan lalu, meskipun calon untuk jabatan kunci MenteriPertahanan, Mahdi Al-Barghathi, tidak berubah. 

(Sumber: MirajNews.com/id)

58 Ribu Anak Somalia Terancam Mati Kelaparan

Anak-anak Somalia yang hidup kekurangan makan. (Foto: ChristianityMalaysia.com)
Kepala Bantuan PBB Peter de Clercq memperingatkan, lebih dari 58.000 anak dilanda kekeringan dan akan mati kelaparan jika mereka tidak segera menerima bantuan.

“Situasi negara dimana kondisi kering memburuk, pola cuaca El Nino sangat kuat, hingga mengkhawatirkan dan bisa lebih buruk,” kata de Clerq pekan lalu.

Ia menambahkan bahwa diperkirakan 4,7 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan dan 950.000 orang berjuang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan makanan. Mi'raj Islamic News Agency (MINA) memberitakan.

"Tingkat gizi buruk, terutama di kalangan anak-anak, menjadi perhatian serius. Hampir 305.000 anak di bawah usia lima tahun mendadak kekurangan gizi. Kami memperkirakan bahwa 58.300 anak-anak menghadapi kematian jika tidak diobati," kata Peter.
Berdasarkan data terbaru yang dikumpulkan oleh PBB, kondisi ini muncul setelah empat tahun kekeringan intens dan perang memicu kelaparan yang menewaskan lebih dari 250.000 orang.
Daerah utara Somalia, termasuk Somaliland yang independen menyatakan, sepanjang Teluk Aden dan Puntland yang semi-otonom adalah daaerah yang sangat menderita.
"Kami sangat prihatin dengan kondisi kekeringan yang parah di Puntland dan Somaliland, lebih banyak orang yang berisiko mengalami krisis," kata PBB yang meminta dana bantuan sebesar $ 885 miliar untuk membantu daerah itu.
Peringatan itu muncul di saat negara tetangga Ethiopia juga berjuang memerangi kekeringan terburuk selama 30 tahun terakhi.
Setidaknya 10,2 juta orang membutuhkan bantuan pangan di Ethiopia. Pejabat PBB memperingatkan, jumlah bisa meningkat dua kali lipat dalam beberapa bulan, dan membuat seperlima penduduk akan mengalami kelaparan.
Di Afrika Selatan, lima dari sembilan provinsi di negara itu telah dinyatakan zona bencana kekeringan, yang terburuk dalam 20 tahun.
Fenomena El Nino telah memicu pemanasan suhu permukaan laut di Pasifik. Hal ini dapat menyebabkan hujan sangat lebat di beberapa bagian dunia dan kekeringan di bagian dunia yang lain.

(Sumber: MirajNews.com/id)

Kamis, 11 Februari 2016

Dua Wanita Nigeria Ledakkan Diri Tewaskan 60 Orang

Dapur umum di kamp pengungsi Nigeria. (Foto: AFP)
Dua wanita pelaku bom bunuh diri di sebuah kamp pengungsi menewaskan lebih dari 60 orang.

Pejabat militer dan darurat mengatakan, serangan itu terjadi di Dikwa, kota timur laut Nigeria, Rabu (10/2).

Serangan itu terjadi 85 km (50 mil) di luar ibukota negara bagian Borno, pusat pemberontakan tujuh tahun Boka Haram terhadap pemerintah.

Dua pelaku menyelinap ke dalam Kamp Pengungsi Internal (IDP) dan meledakkan diri di tengah-tengah kamp.

Ketua Badan Manajemen Darurat Negara, Satomi Ahmad menambahkan, sebanyak 78 orang terluka. Mi’raj Islamic News Agency (MINA) memberitakannya.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, tapi serangan itu adalah pola yang sering dilakukan kelompok Boko Haram.

Kelompok itu sering menggunakan perempuan dan bahkan anak-anak untuk melakukan aksi pengeboman.

Kelompok militan baru-baru ini telah meningkatkan frekuensi serangannya pada akhir Januari 2016. Setidaknya 65 orang tewas di luar ibukota negara bagian Borno, Maiduguri, pada 31 Januari.

Karena kehilangan banyak wilayahnya pada tahun lalu saat pemerintah kontra-ofensif, Boko Haram kembali melakukan strategi serangan hit-and-run terhadap desa-desa dan melakukan serangan bom bunuh diri di tempat-tempat ibadah atau pasar. 

(Sumber: MirajNews.com/id)

Rabu, 10 Februari 2016

Misteri Gadis Buruan 4: Godaan Sukma Lentani

Ilustrasi Sukma Lentani. (Foto: dok. Gayatasi.com)


Legaspati yang masih menggigit paha ayam goreng di mulutnya cepat berkelebat menyusul tubuh Bocah Kuntilanak ke luar. Ia menemukan gadis itu terkapar di tanah kesakitan. Bocah Kuntilanak bergerak bangun seraya meringis kesakitan. Dagunya sudah dilumuri darah kental. Berdiri pun agak sempoyongan, tapi tetap saja ia tertawa-tawa kecil.

“Sudah aku katakan, tidak usah ikut. Kau bisa mampus jika terus mengganggu Sanggana!” kata Legaspati setengah mengomel.

“Hihihi! Tapi aku suka,” kata Bocah Kuntilanak.

“Sinting!” rutuk Legaspati mendengar jawaban itu. “Jadi kau tetap mau ikut dengan mereka?”

“Iya.”

“Weeaaalaaah ini bocah, benar-benar mau mampus!” ratap Legaspati.

Bocah Kuntilanak berjalan ke pintu rumah makan dan bergerak masuk seraya tetap senyum-senyum. Sebelum gadis itu melakukan sesuatu, Sukma Lentani segera menghampirinya.

“Hei! Sudah, lain waktu lagi kau mengganggu Sanggana, nanti jika kau sudah sehat kembali,” kata Sukma Lentani sambil menuntun Bocah kuntilanak ke meja Nenek Lewang dan Brakantani berada. “Biar ku obati kau.”

“Gadis yang lucu tapi menyebalkan aku,” kata Putri Aninda Serunai datar kepada Sanggana. “Kau pasti senang padanya.”

Sanggana hanya tertawa kecil seperti bergumam tapi enak didengar. Lalu katanya, “Kuntilanak memang lucu, tapi membuatku kesal juga. Siapa yang tidak kesal kalau dirinya dianggap mainan lucu?”

“Bukankah indah rasanya bila memiliki kekasih yang cantik bersih yang bisa membuat kita tertawa bahagia setiap hari?” bisik Putri Aninda Serunai.

“Jangan suka menggodaku. Jika aku sampai tergoda, kau bisa rasa akibatnya,” bisi Sanggana pula.

“Apa yang akan kau perbuat padaku?” tanya Putri Aninda Serunai.

“Mencium bibirmu, lalu aku mati keracunan,” kata Sanggana. 

“Kakak!” ucap Putri Aninda Serunai malu tapi jarinya mencubit paha kekasihnya itu.

Sanggana hanya tertawa kecil, membuat Putri Aninda Serunai tertunduk malu, tersenyum malu di balik cadarnya.

Sukma Lentani yang baru saja selesai mengobati luka Bocah Kuntilanak, hanya bisa tersenyum sendiri memandangi sepasang kekasih itu.

“Apa yang kau senyumkan, Lentani?” tanya Nenek Lewang.

“Eh, tidak apa-apa, Nek. Aku hanya sedikit berkhayal. Andai saja aku adalah Aninda, mungkin aku adalah gadis terbahagia di jagad raya ini,” jawab Sukma Lentani.

“Kau menyukai Sanggana juga, seperti halnya Bocah Kuntilanak?” tanya Legaspati.

Sukma Lentani tertawa kecil, lalu katanya, “Mana mungkin aku mencintai kekasih sahabat tersayangku?”

“Mungkin,” ucap Legaspati lalu melanjutkan makannya.

Sukma Lentani kembali memandang Sanggana dan Putri Aninda Serunai yang tampak begitu mesra dengan senyuman dan tawa-tawa kecil di balik cadarnya.

“Sukma Lentani memandangi kita,” kata Sanggana kepada Putri Aninda Serunai.

Putri Aninda Serunai memandang kepada Sukma Lentani, sehingga sepasang mata kedua gadis jelita sahabat dekat itu saling bertemu pandang. Sukma Lentani hanya lemparkan senyum manis kepada sahabatnya tersebut. Putri pun balas tersenyum di balik cadarnya. Sukma Lentani bisa melihat senyum itu sebab ia memiliki ilmu Kupas Tabir yang bisa melihat tembus sesuatu di balik benda tipis. Sukma pun tahu bahwa Sanggana memiliki paras yang sangat tampan di balik cadarnya.

“Mungkin ia memikirkan kekasihnya,” duga Putri Aninda Serunai.

“Apakah kau tidak curiga kepadanya?” tanya Sanggana.

“Aku kenal Sukma Lentani sejak kecil. Sifatnya tidak berubah hingga sekarang,” kata Putri Aninda Serunai.

Tiba-tiba Sanggana mencium aroma bunga mawar yang begitu tajam menusuk hidung. Hal yang sama juga dirasakan oleh Putri Aninda Serunai. Anehnya, aroma tajam itu hanya diciumi oleh keduanya, orang lain yang ada di rumah makan itu tidak merasakan sedikit pun.

“Siapa yang menebarkan wangi mawar setajam ini? Aroma wangi tubuhmu tidak setajam ini, Aninda,” kata Sanggana.

“Ini panggilan untukku, Kakak,” jawab Putri Aninda Serunai.

“Maksudmu?” Sanggana tidak mengerti.

“Aroma mawar seperti ini adalah aroma mawar yang dikirim khusus oleh Pengawal Bayang Mawar. Pasti ada keperluan penting yang ingin disampaikan kepadaku dari kerajaan. Untuk itu aku harus meninggalkan Kakak sebentar. Namun, jika Kakak tidak mengizinkan, aku tidak akan pergi menemui utusan Ayah. Bukankan calon isteri harus patuh pada calon suami?” ujar Putri Aninda Serunai.

“Namun, aku belum menjadi suamimu, maka itu belum berhak mencegahmu. Pergilah dan tinggalkan aku. Aku tidak akan marah sedikit pun,” kata Sanggana lembut.

“Aku usahakan tidak akan lama,” kata Putri Aninda Serunai.

“Pergilah dengan ringan hati,” kata Sanggana.

Putri Aninda Serunai lalu berdiri dan melangkah meninggalkan kekasihnya tercinta. Ia keluar dari rumah makan.

Kepergian Putri Aninda Serunai membuat Sukma Lentani heran.

“Hihihi! Harimau perempuannya pergi!” ucap Bocah Kuntilanak girang.

“Hei! Berdiamlah dulu, jangan buat masalah lagi. Jika kau buat masalah kepada Sanggana, maka aku yang akan menghukummu. Jadi diamlah, tunggu waktu!” Sukma Lentani memperingatkan Bocah Kuntilanak.

“Iya, aku menurut,” kata Bocah Kuntilanak seraya tersenyum lucu.

Sukma Lentani lalu bergerak mendatangi meja Sanggana dan duduk berhadapan dengan pemuda bercadar itu.

“Boleh aku temani?” tanya Sukma Lentani, meski sudah duduk.

“Silakan,” jawab Sanggana.

Sukma Lentani tersenyum manis menatap Sanggana.

“Kau sepertinya sudah sangat mengenal Aninda Serunai,” kata Sukma Lentani.

“Benar.”

“Pergi ke mana ia?” tanya Sukma Lentani.

“Ada keperluan tiba-tiba, mungkin hanya sebentar,” jawab Sanggana.

“Aku boleh bertanya?”

“Bertanyalah,” kata Sanggana seraya tersenyum memandang Sukma Lentani, dan gadis itu tahu.

Ada kesejukan tersendiri bagi Sukma Lentani ketika tahu ada senyum Sanggana di balik cadar untuknya.

“Apakah kau tidak takut menjadi kekasih sahabatku yang penuh dengan racun?”

“Saat aku memutuskan menjadi kekasihnya, wajah Aninda sangat buruk....”

“Maksudmu?” tanya Sukma Lentani memotong, tidak mengerti.

“Aku mencintai Aninda bukan lantaran parasnya, tapi karena sifatnya yang begitu baik dan mulia, sehingga keanehan apa pun yang ada dalam dirinya dapat aku terima dengan tangan terbuka.”

“Aku masih belum mengerti,” kata Sukma Lentani.

“Kau bisa menanyakan langsung kepada Aninda.”

“Aku ingin kau sendiri yang mengatakannya kepadaku.”

“Aninda hadir dalam kehidupanku pertama kali dalam wajah yang sangat buruk. Ia memakai kedok kulit dengan sangat sempurna, sehingga aku menyangka itu wajah aslinya.”

“Lalu Aninda membukanya setelah jadi kekasihmu?”

“Aku sendiri yang mengetahuinya bahwa ia mengenakan topeng. Ternyata kecantikannya sangat indah dan bersih. Kami menjadi kekasih dengan tidak saling mengenal wajah asli, sebab saat itu aku mengenakan topeng kayu.”

“Lalu apakah kau merasa tertipu dengan wajah bohong Aninda?” tanya Sukma Lentani dengan semangat.

“Aku mencintai hati dan perilakunya, bukan parasnya. Jadi, aku tidak merasa bahwa ia berbohong.”

“Aninda Serunai adalah seorang puteri raja. Apakah kau tidak khawatir bila nanti ayahnya menolakmu hanya karena kau bukan seorang pangeran?”

“Cinta adalah milik masing-masing jiwa. Kedua orang tua tidak berhak turut campur dalam masalah pilihan sang anak, kecuali menasehati. Jadi, jawabannya adalah, aku tidak takut.”

“Apakah Aninda sudah menceritakan tentang Pangeran Sageti Dewa?” tanya Sukma Lentani lagi.

“Tidak pernah.”

“Pangeran Sageti Dewa adalah pangeran sakti yang sangat tampan. Terakhir aku bertemu dengannya, ia mengatakan bahwa ia akan meminang Aninda.”

“Apa itu meminang?” tanya Sanggana.

“Kau tidak tahu arti meminang? Hei...!” kejut Sukma Lentani lalu tertawa sendiri. Lalu tanyanya lagi seraya memajukan wajahnya lebih dekat jaraknya kepada Sanggana dan berbisik, “Sungguh, kau tidak tahu maksud meminang?”

“Tidak,” jawan Sanggana apa adanya.

“Hei!” Sukma Lentani kembali menarik kepalanya ke posisi semula. “Meminang itu adalah pihak lelaki mendatangi pihak wanita untuk meminta kesediaannya hidup bersama dengan si lelaki melalui pernikahan. Pihak wanita bisa menerima atau menolak.”

“Oh...” Sanggana manggut-manggut. “Jika demikian, apa yang perlu ditakutkan?”

“Kau tidak takut jika Aninda tidak bisa menolak pinangan pangeran itu?” tanya Sukma Lentani geregetan dengan jawaban Sanggana.

“Tidak,” jawab Sanggana pasti.

Sukma Lentani akhirnya tersenyum sendiri.

“Lalu bagaimana dengan Bocah Kuntilanak?” tanya Sukma Lentani beralih topik.

“Lucu dan penuh semangat.”

“Hanya itu?”

“Ee... wajahnya bagus.”

“Bagaimana dengan cinta Bocah Kuntilanak?” tanya Sukma Lentani.

“Cinta? Aku tidak tahu bahwa dia mencintaiku, tapi itu tidak mungkin. Jangan sampai harus tersiksa hanya karena kecemburuan Aninda.”

“Bagaimana dengan aku?” tanya Sukma Lentani seraya menatap serius mata Sanggana, seolah ia tidak meu terlewat sedikit pun reaksi wajah pemuda sakti di depannya.

“Untuk paras tidak jauh berbeda dengan Aninda. Sifat dan sikap jelas berbeda jauh,” jawab Sanggana.

“Bagaimana bila aku mencintaimu?” tanya Sukma Lentani lagi tanpa merubah tatapannya.

“Mencintaiku?” ulang Sanggana seolah salah dengar.

Sukma Lentani akhirnya tertawa sendiri, lalu katanya, “Tidak, aku hanya mengujimu.”

Sanggana hanya tertawa kecil menanggapinya.

“Nanana...! Aku cinta Sanggana tampan yang mirip burung. Lalalali...!”

Tiba-tiba Bocah Kuntilanak bangun berdiri dan bernyanyi-nyanyi tidak bagus.

“Oh, masalah lagi!” keluh Legaspati.

Sambil tertawa-tawa, Bocah Kuntilanak naik ke atas meja yang masih ditempati oleh makanan. Lalu ia berkelebat kepada Sanggana.

“Sanggana lucu, aku datang...!” teriak Bocah Kuntilanak nyaring.

Degk!


“Hekh!”

(Bersambung....)

Pria Kamerun Ini Dapat 72 Isteri Dalam Sekejap

Fon Abumbi II bersama para isterinya. (Foto: Studiotobechi)
Pria di Kamerun mendapatkan warisan yang sangat tidak biasa dari ayahnya yakni 72 orang istri. Saat ini, pria bernama Fon Abumbi II itu memiliki total 100 orang istri setelah menikahi janda-janda milik sang ayah. 

Selain itu, ia juga mendapatkan warisan 500 orang anak dari ayahnya yang diketahui meninggal pada 1968. Tradisi yang berlaku di kerajaan Fon Abumbi II memang seperti itu, yakni jika seorang ayah meninggal maka anaknya akan mendapat warisan janda dari sang ayah dan wajib menikahinya. 

"Di balik seorang pria sukses, terdapat seorang perempuan yang jauh lebih sukses," kata istri ketiga Fon Abumbi II, Rati Constance. "Menurut tradisi kami, istri tua diwariskan kepada sang anak. Ini sekaligus untuk mengajarkan bahwa dia sekarang raja dan bukan lagi pangeran." 

"Selama masa penjajahan dan masuknya nilai-nilai lain, perbedaan nilai tradisional kami dengan nilai-nilai tersebut menimbulkan konflik. Peran saya adalah untuk menyatukan keduanya," imbuhnya. Sementara itu, Raja Fon Abumbi II sendiri merupakan raja bagi masyarakat tradisional di kota Bafut, Kamerun. 

Fon Abumbi II memiliki istana bernama Ntoh yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Bahkan, istana tersebut masuk dalam daftar 100 situs yang terancam punah pada 2006 oleh World Monuments Fund.

(Sumber: RajaDumay.com)

Terancam Kelaparan Massal, Zimbabwe Mohon Bantuan

Ribuan hewan ternak mati kelaparan di Zimbabwe. (Foto: EPA)
Zimbabwe mengimbau agar pebisnis lokal dan badan amal mendonasikan bantuan sebesar $ 1,5 miliar untuk menyelamatkan ancaman kelaparan massal di negara itu.

"Pemerintah Zimbabwe membutuhkan total $ 1,57 miliar untuk dampak dari Februari hingga Desember 2016," kata Wakil Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa pada konferensi pers di ibukota Harare, Selasa (9/2).

Dia mengatakan lebih dari tiga juta orang, seperempat dari jumlah penduduk negara itu, yang membutuhkan makanan dan air.

"Jumlah curah hujan yang diterima sampai saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar konsumsi rumah tangga serta membantu mata pencaharian, pertanian dan satwa liar," katanya.

Permohonan Mnangagwa muncul hampir sepekan setelah Presiden Robert Mugabe menyatakan "keadaan bencana" di banyak daerah pedesaan yang dilanda kekeringan parah. Demikian Mi’raj Islamic News Agency (MINA) memberitakannya.

Zimbabwe telah dipengaruhi oleh kekeringan daerah yang diperparah dengan fenomena cuaca El Nino yang juga telah mempengaruhi negara-negara Afrika Selatan lainnya, termasuk Afrika Selatan, Malawi dan Zambia.

Mnangagwa mengatakan, bagian selatan negara itu adalah yang terburuk terkena dampak yang membuat puluhan ribu ternak mati, sumur bor kering dan volume bendungan menurun karena jarangnya hujan.

(Sumber: MirajNews.com/id)

Senin, 08 Februari 2016

Sudan Gempar Warganya Bunuh Tentara Israel

Tentara Israel (Foto: Dok. NYTimes.com)
Pemerintah dan rakyat Sudan digemparkan oleh pemberitaan seorang warganya yang dilaporkan membunuh seorang tentara Israel di Palestina.

Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Khartoum memberitakan, media-media nasional di Sudan melaporkan, tentara Israel itu tewas setelah ditikam pada Ahad (7/2) di Askhelon, beberapa media dan polisi Israel telah mengumumkan hal itu.

Pelaku yang diidentifikasi bernama Kamil Hasan (32) itu statusnya sedang menjadi tamu di Palestina.

Kejadian itu bermula ketika serorang pria Sudan di dalam bus, tiba-tiba menyerang seorang tentara Israel dengan menikamnya, lalu langsung melarikan diri. Dalam pengejaran itu, polisi Isreal langsung menembak mati pelaku.

Sejauh ini, juru bicara polisi Israel tidak mengungkapkan rincian tentang apa yang pelaku lakukan di Palestina.

Beredar juga beberapa video tentang kejadian itu yang menyebutkan untuk pertama kalinya seorang non-Palestina “syahid” dalam Intifadha oleh kejahatan Israel. 

(Sumber: MirajNews.com/id)

Minggu, 07 Februari 2016

Tunisia Bangun 200Km Penghalang di Perbatasan Cegah ISIS

Tunisia bangun parit di sepanjang perbatasan dengan Libya. (Foto: Fredrick Naumann/Panos Picture)
Tunisia telah menyelesaikan pembangunan penghalang sepanjang 200 km di sepanjang perbatasan dengan Libya, beberapa bulan setelah serangan ISIS terhadap ibukota dan resor pantai yang menewaskan puluhan wisatawan.

Menteri Pertahanan Tunisia Farhat Horchani mengatakan kepada wartawan pada Sabtu (6/2), pembangunan proyek ditandai sebagai “hari penting” bagi Tunisia dalam perjuangannya melawan “terorisme”. Mi’raj Islamic News Agency (MINA) memberitakannya.

Dua serangan yang diklaim oleh kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) tahun lalu menewaskan 59 wisatawan asing.

Para pejabat Tunisia mengatakan, para penyerang telah dilatih di Libya yang sarat dengan konflik dan negara tempat ISIS aktif.

“Tunisia mampu melawan terorisme dengan cara aktif dan efisien,” kata Horchani selama tur meninjau pembatas di perbatasan.

Penghalang yang dibangun berupa bank pasir dan parit berisi air, membentang sekitar 200km dari Ras Jedir di pantai Mediterania hingga Dhiba.

Pembatas itu mencakup sekitar setengah dari panjang perbatasan antara kedua negara tetangga.

Horchani mengatakan, fase kedua proyek ini akan mencakup memasang peralatan elektronik dengan bantuan Jerman dan Amerika Serikat.

Dia mengatakan, penghalang yang Tunisia namai “system of obstacles” itu telah terbukti efisien.

“Pada beberapa kesempatan kami telah menghentikan dan menangkap orang-orang yang mencoba menyelundupkan senjata,” katanya.

Sumber-sumber resmi memperkirakan, sebanyak 6.000 warga Tunisia telah melakukan perjalanan untuk berperang di Irak, Suriah dan Libya. Banyak yang memilih bergabung dengan kelompok bersenjata, termasuk ISIS.

Sabtu, 06 Februari 2016

Al-Qaeda Klaim Culik Warga Australia di Burkina Faso

Hotel yang diserang AQIM di Ouagadougou, Burkina Faso. (Reuters)
Kelompok Al-Qaeda di Maghreb Islam (AQIM) mengklaim bertanggung jawab atas penculikan beberapa warga Australia bulan lalu di dekat perbatasan Burkina Faso dengan Mali.

Dr. Ken Elliott dan istrinya Jocelyn diculik dari kota utara Djibo pada 15 Januari 2016.

Dalam pesan audio yang diklaim bernama kelompok Al-Mourabitoun, sebuah cabang dari AQIM, pada Jumat (5/2) mengatakan telah memutuskan untuk melepaskan istri dokter tersebut tanpa syarat.

"Ini adalah kewajiban agama kami untuk menghormati warga sipil, berdasarkan hadis Nabi tentang tidak merugikan perempuan, orang tua dan anak-anak dan berdasarkan bimbingan oleh komandan kami," kata pernyataan audio yang dirilis pada saluran Telegram resmi AQIM.

Pasangan Australia itu telah tinggal di Djibo sejak 1972. Keuanya mengoperasikan klinik dengan 120 tempat tidur untuk mengobati penduduk setempat.

Mereka diculik ketika pejuang AQIM menyerbu sebuah hotel dan restoran di ibukota Ouagadougou dalam serangan yang menewaskan sedikitnya 27 orang.

Dalam rekaman audio, Al-Mourabitoun mengatakan, mereka bersedia bertukar sandera warga Australia dengan pejuang mereka yang ditahan.

Pada tanggal 23 November, Al-Mourabitoun juga mengaku bertanggung jawab atas sembilan jam penyanderaan di sebuah hotel bintang lima di ibukota Mali Bamako.


Kelompok itu mengatakan telah melakukan serangan yang menewaskan 21 orang dengan koordinasi bersama kelompok Imarat Al-Sahra.

(Sumber: Al Jazeera)

Kisah Cinta Zara Dengan Komandan Boko Haram

Kampanye yang menuntut kelompok Boko Haram agar mengembalikan ratusan siswi yang diculiknya. (Foto: Bahaiteachings.org)
Oleh Rudi Hendrik, wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Hampir setahun setelah dia diselamatkan dari sekapan kelompok Boko Haram di penangkaran oleh tentara Nigeria, Zara John, 16 tahun, ternyata masih cinta dengan salah satu pejuang yang menculiknya.

Dia sangat senang ketika mendapati dirinya ternyata hamil setelah tes urine dan darah yang dilakukan oleh seorang dokter di kamp pengungsian setelah penyelamatannya.

"Saya ingin melahirkan anak saya sehingga saya bisa memiliki seseorang yang menggantikan ayahnya, karena saya tidak dapat berhubungan kembali dengannya lagi," kata Zara, salah satu dari ratusan gadis yang diculik oleh Boko Haram selama pemberontakan tujuh tahun di timur laut Nigeria.
Tapi keputusan atas bayi itu diambil dari tangannya.

Ayah Zara tenggelam saat banjir pada 2010, jadi pamannya ikut campur. Sebagian pamannya bersikeras bahwa mereka tidak ingin keturunan Boko Haram ada dalam keluarga dan mereka bersikeras mendesak melakukan aborsi.

Sementara lainnya merasa bahwa anak itu tidak harus disalahkan atas kejahatan ayahnya.

Pada akhirnya, dilakukan pemungutan suara dan mayoritas keluarga mengizinkan Zara membesarkan anaknya, anak itu diberi nama Usman yang kini berusia tujuh bulan.

"Semua orang dalam keluarga telah memeluk anak ini," kata Zara dalam sebuah wawancara telepon dengan Al Jazeera. Ia meminta agar lokasinya tetap dirahasiakan. "Paman saya baru saja membelikan dia tins Cerelac (sereal instan) dan susu."

Zara berusia 14 tahun ketika anggota Boko Haram yang berjuang untuk mendirikan negara Islam menyerbu desanya di Izge, di timur laut Nigeria, pada Februari 2014.

Kelompok Boko Haram meratakan rumah-rumah di desa dengan tanah, membantai laki-laki. Perempuan dewasa, anak perempuan dan anak-anak diangkut ke dalam truk.

Dua saudara Zara berada di luar kota ketika para penyerang menyerbu dalam serangan hit-and-run di desa-desa, serta bom bunuh diri di masjid-masjid atau pasar.

Ibu Zara saat itu diturunkan dari salah satu truk karena kelebihan muatan, tapi ia mencoba mengejar kendaraan yang mengangkut pergi putri dan putranya yang empat tahun. Namun, ibu Zara tidak mampu mengejar truk yang pergi ke Bita.

Dari Budak Menjadi Isteri Komandan

Saat itu, Bita dan kota-kota lain sekitarnya di dekat hutan Sambisa berada dalam kontrol Boko Haram.

"Segera setelah kami tiba, mereka mengatakan kepada kami bahwa kami sekarang budak mereka," kenang Zara.
Ratusan gadis Chibok, Nigeria yang diculik oleh kelompok Boko Haram. (Gambar: dok. DailyMail.co.uk)

Hari-hari Zara dihabiskan melakukan tugas-tugas dan belajar ajaran agama barunya, Islam, sampai dua bulan kemudian, ia dinikahi oleh Ali, seorang komandan Boko Haram. Ali membawa pindah isterinya ke rumahnya.

"Setelah saya menjadi seorang istri komandan, saya memiliki kebebasan. Saya bisa tidur setiap saat saya ingin, saya bangun setiap saat saya inginkan," katanya.

"Dia membelikan saya makanan dan pakaian dan memberi saya segala sesuatu yang diperlukan oleh seorang wanita dari seorang pria," kata Zara.

Suaminya juga memberinya sebuah ponsel dan mentato nama suami di perutnya untuk menandai dia sebagai seorang istri Boko Haram.

Ali meyakinkannya bahwa peperangan akan segera berakhir dan mereka akan kembali ke kampung halamannya di Baga, di mana ia berencana bersama istri barunya untuk membuka bisnis memancing.

Suami Boko Haram Zara mengaku, dia meninggalkan perdagangannya dan bergabung bersama Boko Haram setelah ayah dan kakaknya, termasuk nelayan seperti dirinya, dibunuh oleh tentara Nigeria.

Dalam sebuah laporan Juni 2015 yang berdasarkan setahun penelitian dan analisis, Amnesty International mengatakan, tentara Nigeria bersalah karena melanggar HAM dan melakukan pembunuhan di luar hukum terhadap warga sipil di bagian timur laut Nigeria. Amnesty menyerukan penyelidikan terhadap militer Nigeria atas kejahatan perang.

Ketika pasukan Nigeria menyerbu Bita pada Maret 2015 yang menyelamatkan Zara dan ratusan perempuan lainnya, Ali tidak berada di rumahnya.

Serangan itu dilakukan di saat pengawasan internasional di Nigeria meningkat setelah terjadi penculikan lebih 200 siswi dari Chibok di Nigeria Utara pada April 2014, yang memicu kemarahan internasional dan muncul kampanye dunia #bringbackourgirls. Namun, gadis-gadis yang diculik itu belum ditemukan hingga sekarang.

Meski sudah berada dalam pengamanan militer, tapi Zara dan Ali tetap berhubungan melalui telepon, sampai tentara Nigeria menyadari beberapa gadis di kamp penampungan masih berhubungan dengan penculiknya. Ponsel mereka pun disita dan mereka dipindahkan ke kamp lain sampai mereka berkumpul kembali dengan keluarganya.

Zara sekarang tinggal bersama keluarga dan anaknya di kota yang jauh dari Izge. Kerabat laki-lakinya mengambil kendali hidupnya. Semua gerakannya dipantau oleh keluarganya, termasuk ketika ada permintaan wawancara.

Namun, dia mengaku lebih suka berada bersama suaminya di Boko Haram.

"Jika saya punya cara, saya akan menyimpan nomor teleponnya yang diberikan kepada saya," katanya, menyesali karena tidak mengingat nomor telepon suaminya.

Tapi Zara realistis dan sadar bahwa kemungkinan untuk bersatu kembali dengan Ali sangat tipis.
Sebaliknya, dia ingin kembali ke sekolah ketika anaknya berhenti menyusui, dan mungkin kemudian ia bisa menjalankan bisnis sendiri.

"Saya ingin melakukan bisnis yang cocok untuk wanita, sesuatu yang tidak akan membawa saya keluar dari rumah," katanya. 


Rabu, 03 Februari 2016

Misteri Gadis Buruan 3: Kuntilanak Minta Ikut

Ilustrasi Putri Aninda Serunai, Bidadari Asap Racun. (Gambar: Flickr.com)
Legaspati sudah menormalkan kembali keadaan tubuhnya yang sempat terluka dalam akibat pukulan keras Panglima Setan. Ia rebahkan tubuhnya dengan berbantalkan akar pohon besar yang mereka gunakan bernaung dari teriknya siang.

Sementara si cantik Bocah Kuntilanak masih dalam proses menormalkan aliran darahnya. Ia bersila layaknya seorang petapa.

Legaspati memejamkan matanya, entah mau tidur atau menikmati sejuknya naungan bayang pohon disertai belaian kencang angin pegunungan.

“Hihihi...!”

Tiba-tiba Bocah Kuntilanak tertawa nyaring menyeramkan seperti kuntilanak kuburan. Tawa itu membuat Legaspati spontan bangun duduk.

“Benar-benar kurang ajar kau! Membuat marah orang lain itu tidak baik. Jangan suka cari masalah. Coba jika kau tidak jatuh di atap kedai, pasti tidak adak pertarungan. Coba jika tidak ada pertarungan, pasti kerbau itu tidak datang. Coba jika kerbau itu tidak datang, pasti tidak terluka. Coba jika tidak terluka, pasti tidak akan kabur. Coba jika tidak kabur, pasti kita sudah makan enak. Kalau sudah makan enak, pasti sekarang aku tidak kelaparan seperti ini. Kau enak, sempat makan tadi. Coba lihat aku, perutku sudah bernyanyi minta makanan. Pokoknya aku harus makan!” cerocos Legaspati bertubi-tubi memarahi Bocah Kuntilanak, membuat gadis itu diam melongo memandanginya.

“Legaspati jelek, kau kenapa?” tanya Bocah Kuntilanak seakan tidak mengerti dengan kemarahan Legaspati.

“Aku lapaaar!” teriak Legaspati sangat kesal lalu menepuk-nepuk bumi sebagai pelampiasannya.
“Tuh, banyak rumput dan daun di atas pohon,” kata Bocah Kuntilanak serius.

“Aku serius, Anak Bocah!” Legaspati geregetan sendiri.

“Lho, katanya Legaspati kambing, kenapa tidak suka rumput?” tanya Bocah Kuntilanak heran.

“Waaah! Kalau terus bersama kau, bisa mampus aku. Lebih baik aku pergi saja cari makanan sendiri!” teriak Legaspati lalu berdiri dan melangkah pergi.

“Awaaas!” teriak Bocah Kuntilanak.

Legaspati terkejut dan cepat berpaling ke belakang. Pemuda itu kian terkejut ketika melihat tubuh Bocah Kuntilanak meluncur di udara sudah sangat dekat dengannya.

Blugk!

Tubuh Bocah Kuntilanak menimpa punggung Legaspati. Mau tidak mau tubuh Legaspati ditindih Bocah Kuntilanak. Lumayan sakit bagi Legaspati.

“Benar-benar tersiksa bila bersama bocah gila seperti ini!” keluh Legaspati.

“Aku sangat kagum dengan kipas itu. Kalau aku tahu kehebatannya, pasti tidak akan aku berikan. Aku minta lagi ya kipasnya?” kata Bocah Kuntilanak.

“Tidak bisa!” sentak Legaspati sambil menyentakkan tubuhnya ke atas, membuat tubuh Bocah Kuntilanak terlempar dari punggung Legaspati. “Aku mau pergi, jangan ikut!”

“Kenapa aku tidak boleh ikut? Bukankah aku cantik? Kalau Legaspati jelek pergi, nanti tidak akan aku jadikan prajurit!” kata Bocah Kuntilanak sambil tarik belakang baju si pemuda.

“Kata siapa kau cantik? Kata siapa kau seorang putri? Aku lapar. Aku mau pergi cari makanan. Jangan ikut!”

“Kalau Legaspati jelek mau pergi, ya sudah pergi saja!” kata Bocah Kuntilanak lalu mendorong punggung Legaspati, dan ia kemudian berbalik menjauh dengan wajah merengut cantik, tandanya mengambek.

Legaspati berbalik melihat Bocah Kuntilanak yang sesekali melirik-lirik kepadanya.

“Ya sudah pergi saja, aku tidak akan menangis, aku tidak akan marah!” kata Bocah Kuntilanak dengan bibir dimonyongkan sedikit.

Lalu Legaspati berkata, “Hati-hatilah!”

Legaspati pun berbalik dan melangkah pergi.

Bocah Kuntilanak berbalik dan memandang kepergian Legaspati. Ia menghentak-hentakkan kakinya ke bumi seperti anak kecil mau menangis. Lalu duduk sembarangan di tanah dengan bibir kian monyong.

“Dasar banci tukang bohong!” teriak Bocah Kuntilanak keras yang masih didengar jelas oleh Legaspati.

Legaspati hentikan langkahnya, tapi tidak berbalik.

“Katanya aku gadis cantik yang kuat dan sakti, katanya sayang aku. Mana? Legaspati memang banci siput yang jelek. Biarkan aku sendiri. Jika nanti bertemu dengan kerbau besar itu, mungkin aku hanya mati, kemudian dimakan anjing hutan. Biarkan saja, Legaspati jelek itu pergi!” celoteh Bocah Kuntilanak tapi dengan nada tinggi.

Celotehan pelampiasan kekesalan itu membuat Legaspati tiba-tiba berkelebat di udara dan mendarat tepat di depan Bocah Kuntilanak yang masih duduk di tanah.

“Hai, Gadis Cantik!” sapa Legaspati sambil setengah membungkuk di depan Bocah Kuntilanak dan memasang wajah senyum buatan yang lucu.

Bocah Kuntilanak menatap tajam wajah Legaspati, membuat wajah cantik itu kian menggemaskan mata lelaki, tak terkecuali Legaspati.

“Pergi sana!” usir Bocah Kuntilanak sambil berbalik membelakangi Legaspati.

Legaspati lalu duduk bersila menempel di sisi kiri Bocah Kuntilanak. Sementara tangan kanannya merentang merangkul bahu gadis itu.

“Seringai Malam adalah gadis yang cantik seperti bidadari. Aku tidak mungkin meninggalkannya sendiri. Kita cari makanan enak, yuk?” bujuk Legaspati dengan menyebut nama asli Bocah Kuntilanak.

“Katanya mau pergi sendiri?” kata Bocah Kuntilanak melirik tajam.

“Memangnya aku tega, aku makan enak sedang kau tidak?” kata Legaspati.

“Hihihi!”

Bocah Kuntilanak tertawa pendek akhirnya, lalu berdiri dan menari-nari asal tari. Legaspati hanya tersenyum melihat tingkah gadis cantik berkelakuan bocah itu.

“Nanana, nanana, Legaspati jelek jadi ganteng, Legaspati banci jadi pendekar, Legaspati siput jadi kucing! Nanana....!”

“Dari siput jadi kucing, tetap saja sama-sama binatang!” rutuk Legaspati pelan. Mau tidak mau ia harus menerima tingkah Bocah Kuntilanak.

“Legaspati memang kucing!! Hihihi....!” sorak Bocah Kuntilanak sambil berlari mendatangi Legaspati lalu mencubit kuat kedua pipi pemuda itu.

Legaspati hanya meringis menerima nasibnya.

“Kita cari makan!” teriak Bocah Kuntilanak sambil berjalan pergi dengan langkah riang.

Legaspati berjalan di belakang Bocah Kuntilanak yang tidak henti-hentinya bernyanyi riang dengan irama dan syair yang kacau, walaupun suaranya sedikit lumayan.

“Nanana, nanana. Ayam bertelur di sungai..., telurnya pecah..., dor! Ikan-ikan kaget semuuuaaa.... Eh, ada anak ayam berenang, hooo... oooh... nanana...!”

Seperti itulah syair nyanyian Bocah Kuntilanak yang tidak jelas menyanyikan lagu ciptan siapa, buruk dan ngawur. Tapi tidak jarang Legaspati tertawa sendiri di belakang mendengar syai-syair yang ngawur tapi terkadang lucu. Legaspati sendiri tidak mau mengganggu keriangan gadis itu.

Akhirnya mereka memasuki sebuah desa kecil di sebuah kaki bukit setengah gundul. Mereka melewati alun-alun kecil, tempat sekelompok anak kecil lelaki sedang bermain. Di pinggir alun-alun terdapat sebuah rumah makan sederhana.

Alun-alun itu juga menjadi lapangan bagi penduduk desa. Di sisi lain tidak ada tanah lapang, yang ada hanyalah rumah dan kebun-kebun penduduk.

“Hei! Aku ikutan!” teriak Bocah Kuntilanak sambil berlari senang ke arah anak-anak. 

Anak-anak itu jadi berhenti bermain. Mereka semua diam memandang ke arah Bocah Kuntilanak yang datang sambil tertawa-tawa nyaring seperti kuntilanak tengah malam.

“Ada demiiit!” teriak seorang bocah di antara mereka.

“Demiiit!” teriak semua bocah lainnya sambil lari terbirit-birit menyusul temannya yang jadi provokator.

Bocah Kuntilanak jadi berhenti berlari dan berhenti tertawa. Ia kebingungan dengan sikap anak-anak itu.

“Hahaha...!” Legaspati malah tertawa terbahak-bahak.

“Kok tertawa?” tanya Bocah Kuntilanak masam. “Tidak ada yang lucu!”

“Siapa yang mengatakan ada yang lucu?” tanya Legaspati sambil masih tertawa.

“Tadi lucu, anak-anak lari ketakutan melihatku. Hihihi! Pasti aku terlalu cantik,” kata Bocah Kuntilanak.

“Mana ada demit yang cantik?” timpal Legaspati.

“Demit itu apa?” tanya Bocah Kuntilanak serius.

“Demit itu setan penunggu kuburan seperti kuntilanak,” jawab Legaspati lalu pergi menuju ke rumah makan yang ada.

“Legaspati ganteng tapi bodoh,” kata Bocah Kuntilanak sambil mengikuti Legaspati. “Aku tidak pernah menunggui kuburan, untuk apa?”

“Nanti kau jangan main-main ke sana ke sini, harus diam di tempat. Jika kau buat kacau lagi, aku akan marah sungguhan!” pesan Legaspati mengancam.

“Iya,” angguk Bocah Kuntilanak sambil senyum lucu kepada Legaspati.

Mereka masuk ke rumah makan itu. Di sana ada beberapa pelanggan, baik itu pelanggan yang sifatnya sekedar mampir seperti halnya Bocah Kuntilanak dan Legaspati, maupun pelanggan yang sudah kerap kali datang seperti warga di desa itu.

Bocah Kuntilanak langsung pesan ini itu dan ini kepada pelayan. Seraya bersenandung ringan dan pandangan jelalatan, Bocah Kuntilanak tetap duduk di tempatnya. Ia menjadi anak baik kali ini.

“Siapa kerbau sakti yang menghajar kita tadi?” tanya Legaspati kepada Bocah Kuntilanak.

“Oh itu. Kata guruku, jangan sampai bertemu dengan Panglima Iblis atau Panglima Setan, sangat berbahaya. Kalau aku bertemu dengan mereka, aku jadi tikus mereka jadi kucing. Aku bisa dimakan oleh mereka....”

“Lalu, sebutan Putri Wilasin?” tanya Legaspati memotong.

“Hihihi!” Bocah Kuntilanak cekikikan kecil. “Itu namaku. Kata Guru, kalau aku sudah tinggal di istana, maka aku akan memakai nama Putri Wilasin. Nanti, jika aku jadi putri, Legaspati akan aku jadikan tukang kuda.”

“Apakah kau benar-benar seorang putri?” tanya Legaspati lagi, sulit untuk bisa percaya.

Bocah Kuntilanak tidak langsung menjawab, sebab ia mendengar perkataan orang.

“Bukankah itu pendekar yang sedang banyak dibicarakan, karena banyak meninggalkan kegemparan?” tanya seorang lelaki berpakaian pendekar kepada teman wanitanya yang juga berpakaian pendekar.

“Benar, itu Pendekar Langkah Jagad,” jawab si wanita membenarkan setelah melihat ke luar.

Mendengar pembicaraan dua pendekar tak dikenalnya itu, Bocah Kuntilanak cepat berdiri dan berlari ke pintu rumah makan.

Bocah Kuntilanak melihat satu rombongan sebanyak lima orang.

Orang pertama adalah seorang wanita separuh baya. Berpakaian hijau longgar tapi rapih. Ia bernama Nenek Lewang.

Orang kedua adalah seorang dara jelita dengan kulit wajah putih bersih. Berhidung mancung, bibir merah alami, sepasang mata bening dengan alis sederhana tapi panjang bagus. Giwang birunya yang bercahaya mempercantik wajah alaminya yang tanpa pupur bedak. Rambutnya pendek tapi ikal berhias pita merah. Postur tubuhnya ramping, tidak kurus dan tidak gemuk. Pakaian merah mudanya tertutup dengan rapih. Di pinggang kirinya menggantung sebuah cemeti kuning mengkilap, terbuat dari benang khusus. Celana kuningnya dilapisi rok panjang yang memiliki beberapa belahan. Namanya Sukma Lentani, bergelar Putri Cemeti Bulan.

Orang ketiga adalah wanita bercadar merah yang mengenakan pakaian mirip gaun. Semua tubuhnya tertutup, kecuali mata dan kedua telapak tangan yang tampak kulitnya. Rambut ikalnya pun berwarna merah, serasi dengan pakaian serba merahnya. Ia memiliki sepasang mata yang begitu bening, laksana langit malam tanpa awan, sangat indah dan betah untuk dipandang, terlebih ditambah tatanan alis yang rapih dan sedikit tebal. Kulit putihnya halus tidak tercacat. Hanya kulit tangannya yang dilapisi kulit palsu. Ia mengenakan caping bambu bercat putih. Ia adalah Putri Aninda Serunai, seorang pendekar wanita yang baru muncul di dunia persilatan dan ternyata memiliki ilmu yang belum ditemui tandingannya.

Putri Aninda Serunai menggendong seorang lelaki dewasa di punggungnya. Ini adalah orang keempatnya. Seorang pemuda bercadar putih bersih yang bersinar redup oleh sinar matahari. Pakaian serba hitamnya dilapisi rompi merah tanpa kancing. Rambutnya panjang lurus sepunggung dan sebagian diikat dengan pita merah panjang. Dialah Sanggana yang bergelar Pendekar Langkah Jagad. Kini ia sedang mengalami cedera pada kedua kakinya sehingga tidak bisa berjalan.

Orang kelima adalah seorang gadis kecil berusia 12 tahun, berpakaian putih. Wajahnya begitu cantik untuk anak seukurannya. Bocah perempuan itu bernama Brakantani, adik angkat Sanggana.

Dari arah langkah mereka, rombongan Pendekar Langkah Jagad tidak berniat mampir ke rumah makan itu, tapi sekedar lewat. Namun, betapa girangnya Bocah Kuntilanak melihat mereka.

“Yeaaa! Hoiii, tangkap aku!” teriak Bocah Kuntilanak dengan tubuh sudah meluncur di udara ke arah rombongan Sanggana.

Spontan rombongan itu berpaling melihat ke sumber suara. Sanggana tampak agak terkejut, karena Bocah Kuntilanak meluncur ke arahnya dengan tangan terentang siap memeluk. Tapi mudah sekali bagi Putri Aninda Serunai memindahkan posisi Sanggana yang digendongnya.

“Aaa...!” pekik Bocah Kuntilanak karena wajahnya akan menghantam bumi, bukannya Sanggana.
“Hei!” seru Sukma Lentani bergerak cepat menyambar tubuh Bocah Kuntilanak sehingga batal menghantam bumi.

“Hihihi!” tawa Bocah Kuntilanak saat sadar dirinya diselamatkan oleh Sukma Lentani.

“Hei!” sapa Sukma Lentani sambil menepuk bahu kiri Bocah Kuntilanak. “Siapa yang melemparmu, Cantik?”

“Legaspati!” jawab Bocah Kuntilanak begitu gembira lalu langsung memandang senyum kepada Sanggana. “Adu lucunya, hihihi!”

Bocah Kuntilanak berlari sambil tertawa ke arah Sanggana, entah apa niatnya, seakan-akan Sanggana adalah boneka yang lucu.

“Jaga tindakanmu, Bocah!” kata Putri Aninda Serunai sambil sedikit gerakkan satu jari tangannya.

Bek!

“Wak!” pekik tertahan Bocah Kuntilanak, saat ada kekuatan besar menghantam perutnya, membuat tubuhnya terlempar ke belakang.

“Hei!” seru Sukma Lentani sambil bertindak sigap menyambar tubuh Bocah Kuntilanak, membuat gadis iseng itu gagal lagi menghantam bumi. “Memangnya Sanggana itu lucu?”

“Hihihi! Sangat lucu!” jawab Bocah Kuntilanak.

Sukma Lentani, Nenek Lewang dan Brakantani jadi tertawa.

“Kenapa kalian lewat di daerah ini?” tanya Legaspati yang datang dengan wajah penuh sesal.

“Memangnya kenapa?” tanya Nenek Lewang tanpa marah disalahkan.

“Seharusnya kalian lewat jalan lain. Karena kalian lewat sini, si Kuntilanak jadi melihat kalian. Dia pasti minta ikut, karena ada mainan lucu,” ujar Legaspati yang juga sudah akrab dengan rombongan orang sakti itu.

“Jadi kau juga menganggapku mainan?” tanya Sanggana datar.

“Tidak,” jawab Legaspati nyengir, lalu menghampiri Bocah Kuntilanak. “Ayo kita makan, biarkan mereka pergi.”

Legaspati mencoba menarik tangan Bocah Kuntilanak agar kembali ke rumah makan.

“Tidak mau!” tolak Bocah Kuntilanak sambil menarik lepas tangannya. “Aku mau ikut!”

“Lebih baik kau kenyangkan perutmu di dalam kedai, sebab kami akan pergi menemui Dewi Mata Hati,” kata Sanggana.

“Tidak mau tdak mau tidak mau, aku mau ikut!” teiak Bocah Kuntilanak dengan wajah merengut. “Pokoknya aku mau ikut!”

“Apa kau mau mampus? Kau hanya akan mengacaukan perjalanan mereka,” bisik Legaspati mencoba mencegah.

“Hei hei hei, Kakak Sakti!” Bocah Kuntilanak menghampiri Putri Aninda Serunai seraya senyum-senyum. “Aku ikut, ya? Aku kuat seperti kuda. Kalau kau nanti lelah menggendong bonekaku, kau bisa berikan kepadaku. Aku juga bisa menggendong anak.”

“Memangnya aku anak kecil?” rutuk Sanggana yang hanya didengar oleh Putri Aninda Serunai, membuat putri itu tersenyum di balik cadarnya.

“Tanyalah kepada Nenek Lewang!” suruh Putri Aninda Serunai kepada Bocah Kuntilanak.

Mendapat lampu kuning, Bocah Kuntilanak cepat menghadap kepada Nenek Lewang.

“Aku ikut, ya? Sekali ini saja. Nanti, saat aku mati, pasti aku tidak minta ikut lagi!” rajuk Bocah Kuntilanak kepada Nenek Lewang.

“Hahaha!” Legaspati malah tertawa. “Kalau kau mati, minta ikut pun dibolehkan!”

Mereka hanya tertawa kecil, tak sepanjang tawa Legaspati.

“Biarkan dia mempererat rasa bersaudaranya,” kata Putri Aninda Serunai kepada Nenek Lewang.
“Baiklah, kau boleh ikut,” kata Nenek Lewang.

“Hihihi...!” tawa Bocah Kuntilanak yang membuat semua yang mendengar tergidik merinding.

Sambil tertawa senang, Bocah Kuntilanak berlari mengelilingi mereka. Ujung-ujungnya ia melompat ke punggung Legaspati lalu menarik-narik rambut gondrong pemuda itu.

“Nanana.... Aku senang... kau senang... kucing ini senang! Legaspati kucing rambutnya mirip kuntilanak! Nanana...!”

Sambil terus mengacak-acak rambut Legaspati, Bocah Kuntilanak terus bernyanyi buruk. Legaspati jelas kelabakan.

“Rambutku bukan kue, Gadis Tua!” sentak Legaspati sambil melempar tubuh Bocah Kuntilanak dari punggungnya.

Yang lain hanya tertawa. Apa lagi ketika Bocah Kuntilanak dilempar dan jatuh terduduk di tanah. Bukannya mengeluh sakit, gadis itu justeru tertawa yang menggidikkan bulu kuduk, terutama bagi orang-orang yang ada di dalam rumah makan. Bahkan warga biasa jadi merasa takut sendiri.

“Hei! Berhentilah tertawa, kau membuat suasana seperti di alam setan!” kata Sukma Lentani yang suka dengan karakter Bocah Kuntilanak.

Meski usianya sudah hampir kepala tiga, tapi tingkahnya membuat Bocah Kuntilanak disikapi seperti adik cantik yang nakal bagi mereka.

“Kita lanjutkan perjalanan!” kata Nenek Lewang.

“Eit, tunggu dulu!” seru Legaspati cepat. “Bagaimana dengan makanku? Sejak kemarin aku tidak makan karena ulah si kuntilanak itu!”

“Kau lapar, Kantani?” tanya Sanggana kepada adiknya.

Brakantani mengangguk.

“Kami baru dapat sedikit perhiasan dari Datuk Bongkok, jadi mampirlah sejenak untuk istirahat dan makan,” tawar Legaspati.

“Iya iya iya!” sahut Bocah Kuntilanak sangat mendukung.

“Jangan mengabaikan kebaikan orang lain, terutama kebaikan sahabat sendiri,” kata Sanggana.

“Sangat bagus itu!” sahut Sukma Lentani lalu berlari masuk lebih dulu ke rumah makan sederhana itu. “Pelayan!”

Menyusul Legaspati, Nenek Lewang dan Brakantani, lalu Putri Aninda Serunai. Bocah Kuntilanak belakangan sambil senyum-senyum memandangi Sanggana. Ketika Putri Aninda Serunai masuk, Bocah Kuntilanak berjalan seperti maling mebuntuti Sanggana yang bertengger di punggung kekasih setianya.

“Aku dapat!” teriak Bocah Kuntilanak sambil melompat menerkam ke arah Sanggana.

Begk!

“Hekh!”

Sebelum tangan Bocah Kuntilanak menyentu tubuh Sanggana, lebih dulu satu kekuatan tenaga dalam dari Putri Aninda Serunai menghantamnya. Tubuh Bocah Kuntilanak terlempar jauh ke luar dan tersorong keras di tanah alun-alun.

“Hei! Jangan terlalu kasar kepadanya, Putri!” kata Sukma Lentani mengigatkan.

“Aku rasa itu masih ringan sekali,” kata Putri Aninda Serunai lalu duduk di tempat lain, tidak bergabung dengan Sukma Lentani dan lainnya.

Putri Aninda Serunai mendudukkan Sanggana di sebelah kirinya. Brakantani sendiri tidak mau mengganggu kakaknya dan Putri. Keduanya hanya memesan minuman.

“Aku sarankan agar lebih meringankan urusan dengan gadis itu, jiwanya masih terlalu muda, mungkin kekuatan pemahamannya masih belum bisa diandalkan,” kata Sanggana kepada Putri Aninda Serunai.

“Tingkah dan wataknya memang masih anak kecil, tapi ia sudah tahu rasa suka kepada lawan jenisnya,” kata Putri Aninda Serunai.

Sanggana tertawa kecil.

“Aku suka rasa besar cemburumu, tapi jangan juga terlewat batas.”

“Aku mengerti. Tandanya aku sampai melewati batas adalah, jika rasa cemburuku sampai membuat wanita lain mati karenaku. Yang dialami Bocah Kuntilanak baru satu dari seratus kekuatan cemburuku,” kata Putri Aninda Serunai lalu memegang tangan kanan Sanggana. “Bocah Kuntilanak adalah ujian yang tidak berarti bagi cinta kita.”

“Boleh aku bergabung?” tanya Sukma Lentani yang datang ke meja mereka.

“Dengan senang hati,” kata Putri Aninda Serunai lembut.

“Maaf jika aku mengganggu cinta kalian, tapi tidak apalah. Bukankah kalian sudah kenyang selalu mesra? Maka itu aku akan mengganggu kalian dalam beberapa hari ini,” kata Sukma Lentani.

Sanggana dan Putri Aninda Serunai tertawa kecil.

“Aku datang....!”

Tiba-tiba muncul teriakan Bocah Kuntilanak. Dan seperdetik kemudian, tiba-tiba tubuh Bocah Kuntilanak muncul dari atas dan meluncur turun ke arah Sanggana dengan kepala di bawah.

Hanya dengan menggunakan sedikit tenaga sakti matanya, Putri Aninda Serunai melemparkan tubuh Bocah Kuntilanak sebelum menyentuh Sanggana. Tubuh Bocah Kuntilanak terlempar ke arah dinding rumah makan, tapi dia bisa mengatur tubuhnya, sehingga kedua kakinya bisa bertolak pada dinding papan.

“Aku datang lagi....! Hihihi!” teriak Bocah Kuntilanak tidak jera.

Namun, tawa dan niatannya kepada Sanggana jadi terputus, kekuatan mata Putri Aninda Serunai kembali mementalkan tubuh Bocah Kuntilanak. Lagi-lagi Bocah Kuntilanak selamat dari tiang besar penyanggah rumah makan itu. Bocah Kuntilanak berhenti sejenak dan berdiri sambil tertawa-tawa lucu. Entah ia tertawa kepada siapa?

“Hei, jangan terlalu keras memberinya pengajaran!” kata Sukma Lentani, kembali mengingatkan sahabatnya itu.

“Selama belum mati, itu belum keras,” kata Putri Aninda Serunai tetap bernada lembut.

“Sanggana lucu, aku datang...!” teriak Bocah Kuntilanak lagi dengan tubuh melesat begitu cepat kepada Sanggana.

Begk!

“Ekh!”

Ketika tinggal dua jangkauan dari tubuh Sanggana,  tenaga dalam Putri Aninda Serunai lebih cepat menghantam keras perut Bocah Kuntilanak. Tubuh gadis bermata sipit itu terpental sejauh dua tombak lalu diam mengambang di udara. Semua jadi tegang, menunggu apa yang akan dilakukan Putri Aninda Serunai terhadap gadis bocah itu. Kesaktian mata Putri Aninda Serunai membuat Bocah Kuntilanak tidak bisa berbuat apa-apa.

“Lho kok, bisa seperti ini ya?” tanya Bocak Kuntilanak heran. Tampak sudah ada darah merembes di sudut bibirnya.

Bek!

“Ekh!” pekik Bocah Kuntilanak dengan tubuh kembali dilemparkan.

Brak!


Tubuh Bocah Kuntilanak menghantam jebol dinding papan rumah makan itu, menunjukkan besarnya tenaga yang diberikan oleh Putri Aninda Serunai. 

(Bersambung....)