Sudan. (Foto: Eni.com) |
Sejumlah perusahaan
Amerika Serikat (AS) menyatakan kesediaannya untuk berinvestasi di Sudan dalam
bidang pembangunan, di saat Presiden Omar Al-Bashir berupaya agar sanksi ekonomi
AS dicabut.
Sinyal positif itu
disampaikan oleh Duta Besar Sudan untuk AS Omar Dahab dalam pertemuannya dengan
Menteri Kerjasama Internasional Kamal Hasan Ali Sabtu (30/1) pagi di Khartoum.
Dahab mengatakan,
delegasi pemerintah dan pengusaha AS akan mengunjugi Sudan pada Februari mendatang
dalam rangka pertemuan penting dengan berbagai pihak terkait di Sudan.
Selain itu, kedatangan
pihak mereka juga untuk berpartipasi dalam ulang tahun ke-50 Kantor Cabang PBB yang
bermarkas di Khartoum.
Dubes Sudan menjelaskan,
Program PBB yang ada di Sudan akan mengambil alih semua tugas setelah kepergian
misi Uni Afrika UNAMID di Darfur yang ada dibawah kendali PBB untuk
menjembatani kesenjangan pembangunan di beberapa daerah di Sudan.
Selain itu, kata
Dahab, kedatangan delegasi AS ke Sudan untuk mencari sinyal positif serta keuntungan
untuk periode yang akan datang di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan
kerjasama lainnya.
Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di
Khartoum mengatakan, rencana kedatangan delegasi AS muncul setelah sepekan
terakhir media-media Sudan ramai memberitakan permintaan Sudan kepada AS agar
mencabut embargo ekonomi terhadap negeri itu.
Sejak 1997,
Pemerintah AS memberlakukan embargo terhadap Sudan yang dianggap menjadi sponsor teroris dan melakukan
genosida kemanusiaan.
(Sumber: MirajNews.com/id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar