Anak Republik Afrika Tengah jadi korban utama pelecehan seksual tentara asing. (UNICEF) |
PBB menghadapi
tuduhan pelecehan seks baru di Republik Afrika Tengah (CAR) yang dilakukan oleh
tentara pasukan perdamaian MINUSCA.
Misi PBB di CAR
yang dikenal bernama MINUSCA mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa
(5/1), PBB telah meluncurkan misi pencarian fakta atas dugaan baru pelecehan seksual
terhadap empat gadis di bawah umur di Bangui, ibukota CAR.
Juru Bicara Sekjen
PBB, Stephane Dujarric mengatakan, keempat korban telah diberikan perawatan
medis dan psikososial, tapi tidak disebutkan secara rinci kapan dan bagaimana
pelecehan itu terjadi dan berapa personil MINUSCA yang terlibat.
Sejalan dengan
kebijakan PBB, Dujarric tidak menyebutkan nama negara asal pelaku pelecehan
seksual. Mi’raj
Islamic News Agency (MINA) memberitakannya.
Dia menambahkan,
PBB telah meminta negara-negara yang anggotanya terlibat untuk segera memulai
penyelidikan mereka sendiri.
Negara bertanggung
jawab untuk menangani pasukannya sendiri yang bertanggung jawab dalam kasus
tersebut.
Tuduhan baru itu mengikuti
serangkaian klaim pelecehan seksual yang diajukan terhadap pasukan penjaga
perdamaian PBB di CAR pada 2015.
Pada Desember lalu,
sebuah panel independen tajam mengkritik lemahnya respon PBB terhadap pengaduan
pelecehahan anak yang diduga terjadi di pusat pengungsi dekat bandara Bangui
antara Desember 2013 hingga Juni 2014.
Tuduhan terbaru di
CAR telah mendorong adanya diskusi lebih untuk pembentukan pasukan polisi
khusus untuk membantu patroli di kamp dan daerah berisiko tinggi lainnya.
Sebelumnya pada
2015, PBB telah merilis sebuah laporan yang mendokumentasikan tuduhan pelecehan
seks di sejumlah negara tempat pasukan penjaga perdamaian dioperasikan,
termasuk di Republik Demokratik Kongo, Liberia, Haiti dan Sudan Selatan.
Laporan itu
mengatakan, ada 480 tuduhan eksploitasi dan penyalahgunaan seksual yang terjadi
antara 2008 hingga 2013. Sepertiga korban adalah anak di bawah umur.
Misi PBB untuk CAR
terdiri dari 11.000 pasukan penjaga perdamaian. Ada juga sekitar 5.600 pasukan
penjaga perdamaian Uni Afrika (AU) dan tambahan 2.000 pasukan Prancis di negara
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar