Mahasiswi Afrika Selatan. (Foto: dok. Ie-ie.org) |
Salah satu penerima beasiswa keperawanan di Afrika
Selatan mengatakan kepada News24 bahwa dia tidak keberatan dua kali check-up demi mengajukan permohonan
untuk mendapatkan beasiswa.
Mahasiswi farmasi berusia 22 tahun mengatakan, seorang
wanita tua memeriksanya pada bulan Juni dan Juli 20015.
"Mereka membuka vagina saya dan melihat, tetapi
mereka tidak memasukkan apa pun di dalamnya," katanya.
Jumat lalu (22/1), kotamadya uThukela, di KwaZulu-Natal
(KZN), mengumumkan 113 siswa akan menerima beasiswa untuk melanjutkan
pendidikan tinggi di negeri itu.
Keputusan pemerintah kota memunculkan program itu terjadi
saat kekacauan parah terjadi dalam pendidikan tinggi di Afrika Selatan.
Aktivis hak-hak perempuan mengkritik kotamadya terkait
program beasiswa untuk siswi itu.
Untuk mendapatkan beasiswa, siswi harus membuktikan dirinya
masih perawan.
Jabulani Mkhonza, juru bicara pemerintah kota
menggambarkan, beasiswa bagi perawan sebagai cara untuk mendorong
"perempuan untuk menjaga diri tetap perawan dan tidak aktif dari aktivitas
seksual dan fokus pada belajar mereka".
"Mereka, anak-anak yang telah diberikan beasiswa
akan diperiksa setiap kali mereka datang kembali dari liburan. Beasiswa akan dicabut
jika mereka kehilangan keperawanannya," kata Mkhonza kantor berita AFP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar