Gagal panen di Afrika Selatan karena cuaca El Nino. (Foto: Saaci.org) |
Program
Pangan Dunia (WFP) mengatakan, sekitar 14 juta orang di Afrika Selatan
menghadapi ancaman kelaparan akut karena cuaca El Nino menyebabkan gagal panen
tahun lalu.
Dalam
pernyataan yang dirilis pada Senin (18/1), WFP yang merupakan badan PBB cabang
bantuan makanan, memperingatkan, jumlah orang yang kekurangan makanan cenderung
meningkat di tahun 2016, karena kekeringan memburuk di seluruh wilayah.
"Yang
terburuk di wilayah miskin hujan tahun lalu adalah Malawi (2,8 juta orang
menghadapi kelaparan), Madagaskar (hampir 1,9 juta orang) dan Zimbabwe (1,5
juta), panen tahun lalu berkurang setengah dibandingkan tahun sebelumnya karena
besarnya gagal panen," kata pernyataan WFP.
"Di
Lesotho, pemerintah bulan lalu mengumumkan keadaan darurat kekeringan dan sekitar
650.000 orang - sepertiga jumlah penduduk - tidak memiliki cukup makanan,"
kata WFP, Mi’raj Islamic News
Agency (MINA) memberitakannya.
WFP
mengatakan, harga pangan di Afrika Selatan telah meningkat tajam karena
berkurangnya produksi dan persediaan.
"Saya
sangat prihatin, petani tidak akan dapat memanen tanaman yang cukup untuk
memberi makan keluarganya sendiri sepanjang tahun," kata Ertharin Cousin,
Direktur Eksekutif WFP, setelah kunjungannya ke Zambia selatan.
"Mereka
tidak bisa menjual yang sedikit untuk bisa menutupi biaya sekolah dan kebutuhan
rumah tangga lainnya," katanya.
Cuaca
El Nino yang erat mengacu pada pemanasan permukaan timur dan tengah Pacific
Basin, telah memberi dampak buruk di banyak dunia.
Fenomena
alam yang terjadi secara alami dan muncul setiap 2-7 tahun, sangat ekstrem pada
tahun 2015.
"Ini
(El Nino) yang terkuat sejak terakhir El Nino 1997-1998, dan lebih menonjol
dari El Nino yang terkuat setidaknya sejak 1950," katanya.
Bersamaan
ketika El Nino membawa kekeringan parah ke Afrika Selatan dan basah ke Afrika
Timur, Ethiopia juga dilanda kekeringan terburuk dalam 30 tahun terakhir.
PBB
mengatakan pada pekan ini, sekitar 400.000 anak-anak Ethiopia menderita gizi buruk
akut dan lebih dari 10 juta orang membutuhkan bantuan pangan.
Organisasi kemanusian Save the Children mengatakan,
kekeringan di Ethiopia berpotensi besar sebagai ancaman terhadap kehidupan
anak-anak sama seperti perang di Suriah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar