Pelajar Afrika Selatan. (Foto: Fstimes.co.za) |
Aktivis hak-hak perempuan mengkritik sebuah kotamadya
Afrika Selatan terkait program beasiswanya untuk pelajar yang bisa membuktikan
dirinya masih perawan.
Jumat lalu (22/1), kotamadya uThukela, di KwaZulu-Natal
(KZN), mengumumkan 113 siswa akan menerima beasiswa untuk melanjutkan
pendidikan tinggi di negeri itu.
Enam belas beasiswa secara khusus ditujukan untuk siswa
yang tidak aktif secara seksual, sebagai bagian dari program yang disebut Maiden Bursary Awards.
Program ini dimulai pada Januari 2015, tetapi tidak jelas
berapa banyak siswa yang diberikan beasiswa pada 2015.
Sisonke Msimang, konsultan advokasi dan pengembangan
kebijakan untuk proyek Keadilan Jender Sonke di Johannesburg mengatakan,
keputusan pemerintah kota adalah "gagasan buruk" dari begitu banyak “lapisan
kekonyolan”.
"Menjadi aktif secara seksual dan mencari pendidikan
tidak ada hubungannya dengan satu sama lain," kata Msimang kepada Al
Jazeera.
Kami tidak mendukung apa pun yang merusak hak-hak
perempuan, baik itu budaya atau bukan. Jika rincian ini benar, kita pasti akan
merasa keberatan dan akan terlibat dengan pemerintah kota untuk mengatasinya.
Jabulani Mkhonza, juru bicara pemerintah kota
menggambarkan, beasiswa bagi perawan sebagai cara untuk mendorong
"perempuan untuk menjaga diri tetap perawan dan tidak aktif dari aktivitas
seksual dan fokus pada belajar mereka".
"Mereka, anak-anak yang telah diberikan beasiswa
akan diperiksa setiap kali mereka datang kembali dari liburan. Beasiswa akan dicabut
jika mereka kehilangan keperawanannya," kata Mkhonza kantor berita AFP.
Sebagai reaksi terhadap laporan itu, Departemen Perempuan
mengatakan, mereka menyadari laporan tentang program beasiswa, dan akan
menyelidiki masalah itu.
"Kami tidak mendukung apa pun yang merusak hak-hak
perempuan. Jika rincian ini benar, kami pasti akan merasa keberatan, dan membahasnya
bersama pemerintah kota untuk menyelesaikannya," kata Charlotte Lobe,
mediator penghubung di departemen perempuan.
Afrika Selatan adalah rumah bagi 6,4 juta orang positif
HIV, yang tertinggi di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar