Minggu, 24 Januari 2016

Cara Afrika Selatan Jaga Keperawanan Pelajar

Pelajar Afrika Selatan. (Foto: Fstimes.co.za)
Aktivis hak-hak perempuan mengkritik sebuah kotamadya Afrika Selatan terkait program beasiswanya untuk pelajar yang bisa membuktikan dirinya masih perawan.

Jumat lalu (22/1), kotamadya uThukela, di KwaZulu-Natal (KZN), mengumumkan 113 siswa akan menerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi di negeri itu.

Enam belas beasiswa secara khusus ditujukan untuk siswa yang tidak aktif secara seksual, sebagai bagian dari program yang disebut Maiden Bursary Awards.

Program ini dimulai pada Januari 2015, tetapi tidak jelas berapa banyak siswa yang diberikan beasiswa pada 2015.

Sisonke Msimang, konsultan advokasi dan pengembangan kebijakan untuk proyek Keadilan Jender Sonke di Johannesburg mengatakan, keputusan pemerintah kota adalah "gagasan buruk" dari begitu banyak “lapisan kekonyolan”.

"Menjadi aktif secara seksual dan mencari pendidikan tidak ada hubungannya dengan satu sama lain," kata Msimang kepada Al Jazeera.

Kami tidak mendukung apa pun yang merusak hak-hak perempuan, baik itu budaya atau bukan. Jika rincian ini benar, kita pasti akan merasa keberatan dan akan terlibat dengan pemerintah kota untuk mengatasinya.

Jabulani Mkhonza, juru bicara pemerintah kota menggambarkan, beasiswa bagi perawan sebagai cara untuk mendorong "perempuan untuk menjaga diri tetap perawan dan tidak aktif dari aktivitas seksual dan fokus pada belajar mereka".

"Mereka, anak-anak yang telah diberikan beasiswa akan diperiksa setiap kali mereka datang kembali dari liburan. Beasiswa akan dicabut jika mereka kehilangan keperawanannya," kata Mkhonza kantor berita AFP.

Sebagai reaksi terhadap laporan itu, Departemen Perempuan mengatakan, mereka menyadari laporan tentang program beasiswa, dan akan menyelidiki masalah itu.


"Kami tidak mendukung apa pun yang merusak hak-hak perempuan. Jika rincian ini benar, kami pasti akan merasa keberatan, dan membahasnya bersama pemerintah kota untuk menyelesaikannya," kata Charlotte Lobe, mediator penghubung di departemen perempuan.

Afrika Selatan adalah rumah bagi 6,4 juta orang positif HIV, yang tertinggi di dunia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar