Seorang pemuda Burundi yang cacat memprotes polisi di jalanan. (Dok. Al Jazeera) |
Organisasi hak
asasi manusia Human Rights Watch (HRW) menyerukan penyelidikan terhadap pecahnya
kekerasan terbaru di Burundi yang menyebabkan kematian 87 orang.
Pemantau hak
internasional untuk Burundi, Carina Tertsakian, mengatakan dalam sebuah
pernyataan pada Ahad (13/12) bahwa investigasi independen yang serius sangat
dibutuhkan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
"Ini adalah insiden
yang sangat serius dengan jumlah korban terbanyak sejak awal krisis pada bulan
April," tambah Tertsakian. Mi’raj Islamic
News Agency (MINA) memberitakannya.
Dia juga mencatat,
karena sistem peradilan Burundi yang dipolitisasi dan korupsi, maka ahli dari
luar harus didatangkan untuk membantu.
(Sumber: Mirajnews.com/id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar