Pasukan Inggris. (Foto: Reuters) |
Inggris akan mengirim ratusan personel
pasukannya ke Libya setelah penandatanganan kesepakatan damai yang disponsori
PBB di Maroko.
Rencana itu muncul meskipun
kesepakatan damai dua parlemen saingan di Libya dikecam oleh beberapa kelompok yang
tidak dilibatkan dalam dialog. Mi’raj Islamic News Agency (MINA) memberitakannya.
Inggris mengharapkan permintaan dari
pemerintah Libya yang baru untuk menggelar pasukan sebagai pelatih dan
penasehat untuk menstabilkan Libya dan membendung kemajuan kelompok Islamic State(ISIS)
di negara itu.
Dalam memerangi ISIS, dua pekan
setelah mengirim jet tempur ke langit Suriah, Menteri Pertahanan Michael Fallon
mengumumkan, Kementerian Pertahanan Inggris siap mengirim hingga 1.000 tentara
dalam kapasitas non-tempur.
Dalam pernyataan terpisah, Perdana
Menteri David Cameron mengatakan, dengan disepakatinya perjanjian damai itu,
berarti masyarakat internasional sekarang dapat terlibat dengan satu
pemerintahan terpadu di Libya dalam melawan ISIS dan pedagang migran.
Langkah ini menunjukkan tingginya
optimisme Barat dalam kesepakatan perdamaian yang ditandatangani pada Kamis di
Maroko oleh delegasi dua parlemen saingan Libya di Tripoli dan kota timur
Tobruk.
Pendukung kesepakatan berharap, hal
itu akan mempercepat akhir dari perang saudara 18 bulan, serta lima tahun
kekerasan politik pasca tumbangnya Presiden Muammar Gaddafi. (Rudi Hendrik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar