Minggu, 13 Desember 2015

Shaka 1: "Anak Haram" Jadi Prajurit Tangguh

Ilustrasi Shaka Zulu (Tvsa.co.za)
Shaka kaSenzangakhona (sekitar 1787-22 September 1828) juga dikenal sebagai Shaka, salah satu raja yang paling berpengaruh dari Kerajaan Zulu.


Ia lahir di dekat (kini) Melmoth, Provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan.

Menurut tradisi, Shaka dikandung dari hubungan ukuhlobonga, bentuk hubungan seksual di luar pernikahan, juga disebut sebagai "kesenangan jalanan" yang dilakukan oleh para pecinta.

Sebagai “anak haram” Shaka menghabiskan masa kecilnya di pemukiman ibunya.

Dia memulai karirnya sebagai prajurit di lempi ibutho (unit pertempuran) di bawah kekuasaan Dingiswayo, Kepala Suku Mthethwa, tempat suku Zulu membayar upeti kemudiannya.

Shaka menjabat sebagai prajurit Mthethwa mungkin selama sepuluh tahun. Dia sosok yang memiliki keberanian dan keterampilan yang mahir sebagai seorang prajurit tempur. Keterampilannya mendapat perhatian dari Dingiswayo.

Dingiswayo menjadi lebih tertarik kepada Shaka ketika ia mengetahui Shaka memiliki keturunan darah bangsawan. Dia menghormati Shaka dengan mengangkatnya sebagai komandan resimen atau ibutho.

Shaka lalu menyempurnakan sistem ibutho yang diterapkan oleh Dingiswayo. Dengan dukungan Mthethwa selama beberapa tahun ke depan, sebuah aliansi dibangun bersama tetangganya yang lebih kecil untuk melawan ancaman Ndwandwe dari utara.


Meskipun Shaka lebih suka metode sosial politik dan propaganda, tapi ia juga terlibat dalam sejumlah pertempuran. (Rudi Hendrik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar