Penganut Syiah Nigeria berdemo tuntut pembebasan pimpinan mereka. (Jagadeesh NV/EPA) |
Anggota komunitas Nigeria berpaham Syiah yang
ditahan dalam kondisi terluka meninggal di tahanan karena ditolak oleh perawatan
medis.
Juru bicara Gerakan Islam Syiah (IMN) di Nigeria, Ibrahim
Musa mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (21 Desember), dua anggotanya
tewas dalam tahanan pada Ahad.
Dia mengatakan, sedikitnya 40 anggotanya yang lain
terluka akibat serangan militer pertengahan bulan ini, termasuk pendiri
gerakan, Ibraheem Zakzaky.
Aktivis HAM mengatakan, pasukan Nigeria membunuh
ratusan orang berpaham Syiah dalam penggerebekan di kota utara Zaria selama
tiga hari, 12-14 Desember.
Tentara mengatakan, mereka merespon setelah IMN
mencoba untuk memblokir konvoi panglima militer Nigeria, tapi tuduhan itu
disangkal oleh IMN.
Musa juga mengatakan, polisi menyerahkan 12 anggota
IMN yang terluka dalam protes dan kemudian ditahan di kota Kaduna pada 15
Desember.
Polisi Nigeria berdalih, mereka bertindak untuk
mencegah serangan terhadap sebuah kantor polisi dan hanya menembakkan gas air
mata untuk membubarkan kerumunan.
"Kami hanya mengusir sekte yang berusaha untuk
menyerang pos kami," kata Zubairu Abdullahi, seorang juru bicara polisi.
"Kami hanya menggunakan gas air mata untuk membubarkan mereka. Mungkin
dalam proses penyebaran mereka, mereka mengalami cedera, saya tidak tahu."
Ratusan komunitas Syiah menggelar protes damai di
Kano, kota terbesar kedua di Nigeria utara yang menuntut pembebasan Zakzaky dan
tahanan lainnya. (Rudi Hendrik)
(Sumber: Al Jazeera)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar