Gadis-gadis Uganda. (AFP) |
Dalam tur Afrikanya
di Uganda, Paus Francis merayakan Misa di depan ratusan ribu warga Uganda,
Sabtu, 29 November 2015.
Dia berbicara di
sebuah tempat suci Katolik yang didedikasikan untuk para martir Kristen yang
dibunuh karena imannya di abad ke-19.
Misa itu
memperingati 50 tahun kanonisasi para martir. BBC memberitakannya.
Gemuruh sorak sorai
tercipta ketika Paus memulai upacara terbuka di Namugongo, dekat ibukota
Kampala, daerah di mana sebanyak 45 martir Anglikan dan Katolik dibakar
hidup-hidup.
Mereka dieksekusi oleh
raja yang khawatir tentang penyebaran agama Kristen.
Sekitar 150.000 pemuda
Uganda berkumpul di pinggiran Kampala untuk acara publik Paus lainnya di hari
itu.
Paus Francis menyeru
massa untuk menggunakan iman mereka dalam menghadapi kesulitan hidup dan
mengubah pengalaman negatif menjadi kekuatan positif.
Uganda adalah
negara yang sangat religius dengan lebih dari 14,1 juta umat Katolik. Wartawan
mengatakan, bahkan penganut agama lain sangat memperhatikan kata-kata Paus.
Paus Francis
mendesak mereka untuk menggunakan iman mereka untuk menghadapi kesulitan hidup
dan mengubah pengalaman negatif menjadi kekuatan.
Paus berpesan
kepada warga Uganda untuk melawan korupsi dan merawat orang miskin. Pesan itu
disambut baik oleh warga Uganda.
Uganda peringkat
142 dari 175 negara terkorupsi menurut Transparency
International. (Rudi Hendrik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar