Jumat, 11 Desember 2015

Presiden Zimbabwe: Persaingan ancam pecah partai berkuasa

Presiden Zimbwabwe Robert Mugabe (Xu Lingui/Photoshot)
Konferensi tahunan partai berkuasa Zibwabwe, Zanu-PF, sedang berlangsung dengan bahasan utama tentang bencana ekonomi yang melanda negara itu.


Masalah lainnya yang menjadi fokus adalah “tanda tanya” yang berkembang tentang siapa yang akan menggantikan presiden 91 tahun Robert Mugabe.

Dia belum memberi nama penggantinya dan ada kekuatan yang bertempur di belakang layar.
Presiden mengatakan pada Rabu lalu, partai itu dalam bahaya perpecahan dan ia menuduh faksi saingan membuat divisi yang memposisikan diri untuk menggantikannya.

Tanpa menyebut siapa pun, Mugabe mengatakan kepada Komite Pusat ZANU-PF bahwa ada kelompok-kelompok di partai yang secara terbuka dan diam-diam melakukan manuver untuk mengamankan posisi penting, yang katanya mengganggu efisiensi partai.

"Bisa dikatakan sekarang kelompok ini mengikuti kepemimpinan, tapi kepemimpinan yang tidak begitu jelas, bahkan mereka ingin terlihat memimpin partai," kata Mugabe.

"Dan, kami memiliki masalah yang mengancam menuju terpecahnya partai," katanya.

Media setempat telah memberitakan adany sekelompok pemuda anggota ZANU-PF yang disebut G-40, telah mengumpulkan dukungan bagi isteri Mugabe, Grace, dan mendesaknya untuk masuk kandidat meneruskan keberhasilan suaminya dalam upaya untuk menggagalkan Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa.
\
Mnangagwa (73) seorang yang dijuluki "Crocodile" (Buaya) dalam bahasa Shona, yang menggantikan Mujuru tahun lalu, tetap menjadi favorit untuk mengambil alih kepemimpinan dari Mugabe.

Mugabe telah memerintah negara di Afrika Selatan itu sejak merdeka dari Inggris pada 1980.

"Pejabat Zanu-PF mengatakan, mereka ingin Presiden Robert Mugabe yang memimpin lagi," wartawan Al Jazeera Haru Mutasa melaporkan dari konferensi di Victoria Falls. "Tapi Zimbabwe khawatir tentang kesehatan pemimpin tertua Afrika itu."


Tahun lalu pada Desember, Mugabe memecat Joice Mujuru, wakilnya selama10 tahun, yang dipandang sebagai sangat mungkin untuk menggantikannya. Dia menuduh wakilnya mengipasi faksionalisme di ZANU-PF dan merencanakan untuk menyingkirkannya dari kekuasaan. Tapi Mujuru membantah tuduhan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar