Ilustrasi prajurit Zulu. (Davegifford.co.uk) |
Inggris mencaplok Cape Colony (sekarang Cape Town, Afrika
Selatan) pada 1806 dan terus melakukan perang perbatasan melawan Xhosa (suku
barat daya yang bermigrasi di wilayah Sungai Fish).
Inggris mendorong perbatasan timur dengan mendirikan jalur
benteng di sepanjang Sungai Fish dan mereka mengkonsolidasikan wilayah dengan membangun
pemukiman bagi warga Inggris.
Selama tahun 1820-an warga Boer (pemukim asli Belanda,
Flemish, Jerman, dan Perancis) dan pemukim Inggris saling mengklaim tanah di
utara dan timur Afrika Selatan. Sementara konflik muncul di antara kelompok suku
Xhosa, Zulu, Sotho dan Boer yang berperang untuk memperluas wilayah mereka.
Dalam dua dekade pertama abad ke-19, orang-orang Zulu tumbuh
dalam kekuasaan dan memperluas wilayah mereka di bawah pemimpin mereka, Shaka.
Shaka memimpin langsung perang Mfecane yang menghancurkan
dan menghunikan dataran tinggi pedalaman pada awal 1818.
Orang-orang
Matabele yang memisahkan diri dari kepemimpinan Shaka, mendirikan sebuah kerajaan besar yang menguasai
dataran tinggi Highveld di bawah perintah raja Mzilikazi.
Raja Mzilikazi disebut sebagai pemimpin militer terbesar kedua Afrika Selatan setelah Raja Shaka.
(Sumber: Wikipedia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar