Roch Marc Christian Kabore (Bayiri.com) |
Rakyat Burkina Faso
akhirnya memilih Roch Marc Christian Kabore sebagai pemimpin baru bangsa itu,
setelah melalui pemilu nasional bersejarah pada Ahad (29/11/2015).
Menurut hasil awal komisi
pemilu, Kabore adala seorang sipil kedua yang akan menjadi presiden sejak
negara Afrika Barat itu memenangkan kemerdekaannya pada 1960.
Komisi Pemilihan
Nasional Independen mengatakan pada Selasa (1/12) pagi, hasil menunjukkan,
Kabore dari Partai Gerakan Rakyat untuk Kemajuan, memenangkan 53,5 persen
suara, jumlah yang cukup untuk mengamankan kemenangan putaran pertama. Mi’raj Islamic News Agency (MINA) memberitakannya.
Kabore (58) akan
menggantikan pemerintahan transisi yang diberlakukan setelah Blaise Compaore,
pemimpin lama Burkina Faso, digulingkan dalam pemberontakan rakyat pada Oktober
2014.
Kandidat Zephirin
Diabre berada di posisi kedua dengan 29,6 persen suara, dan Tahirou Barry
berada di posisi ketiga dengan tiga persen.
Barthelemy Kere,
presiden komisi pemilihan, mengatakan, 60 persen dari 5,5 juta pemilih di
negara itu terdaftar berpartisipasi dalam pemilu Ahad.
Empat belas calon bersaing
dalam pemilihan untuk menggantikan pemerintah transisi.
Pemilu awalnya
dijadwalkan pada Oktober, tapi ditunda setelah ada upaya kudeta oleh pengawal
Compaore pada bulan September.
Michel Kafando,
presiden dan perdana menteri sementara akan mengembalikan kekuasaan setelah sepekan.
Ratusan pendukung Kabore
pada Senin malam berkumpul di markas kampanye saat hasil awal menunjukkan kemenangannya.
Saingannya, Diabre bergabung dan mengucapkan selamat kepadanya.
Burkinabe di
ibukota Ouagadougou yang sudah lelah dengan kekacauan politik merayakan akhir
dari krisis.
Sebelumnya, Kabore
adalah perdana menteri dan ketua parlemen di bawah pemerintahan Compaore.
Pada Januari 2014,
Kabore dan politisi lainnya menentang upaya Compaore yang ingin mengamandemen
konstitusi agar memungkinkan dia untuk memperpanjang kekuasaannya.
(Sumber: Mirajnews.com/id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar