Paus Francis bersama Imam Moussa di PK5, Bangui (AP) |
Paus mendesak komunitas Muslim dan Kristen menyisihkan perbedaan mereka dan fokus pada pembangunan kembali hubungan yang harmonis.
Francis mengunjungi masjid Koudoukou pusat distrik PK5 yang terkepung, daerah yang mengalami kekerasan Kristen-Muslim paling mengerikan sejak kudeta Maret 2013 di negara itu.
Dia menggambarkan Kristen dan Muslim sebagai saudara, mendesak mereka untuk menolak kebencian dan bergerak menuju rekonsiliasi.
“Kristen dan Muslim adalah saudara,” katanya, Mi’raj Islamic News Agency (MINA) memberitakannya.
“Bersama-sama, kita harus mengatakan ‘tidak’ kepada kebencian, balas dendam dan kekerasan, terutama kekerasan yang dilakukan atas nama agama atau Allah. Allah adalah damai, selamat,” ujar Francis.
Di hadapan warga yang memadati masjid, Francis mengatakan, kunjungannya ke CAR tidak akan lengkap jika tidak bertemu dengan komunitas Muslim.
Lingkungan PK5 telah terputus dari wilayah Bangui lainnya selama dua bulan terakhir oleh kepungan milisi Kristen anti-Balaka, memblokir pasokan masuk kepada komunitas Muslim.
Human Rights Watch mengatakan, serangkaian serangan saling balas di dalam dan sekitar daerah kantong PK5 telah menewaskan sedikitnya 100 orang sejak akhir September.
CAR terjun ke dalam kekacauan pada awal 2013 ketika pemberontak Seleka yang anggotanya mayoritas Muslim merebut kekuasaan di negara mayoritas Kristen itu, mendorong pembalasan dari kelompok bersenjata Kristen.
Para pemimpin dari kedua belah pihak mengatakan kebencian telah dimanipulasi untuk kepentingan politik. (Rudi Hendrik)
(Sumber: MirajNews.com/id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar